Dilantik jadi Kadis PUPR Definitif, Edward Riansyah Kebut Peningkatan Infrastruktur

Kadis-PUPR-usai-dilantik-definitif.jpg
(LARAS OLIVIA/RIAU ONLINE)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru, Muflihun, melantik empat pejabat definitif baru pada akhir pekan kemarin. Satu di antara pejabat definitif yang dilantik yakni Kepala Dinas (Kadis) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Edward Riansyah.

"Terima kasih kepada kepercayaan, ini merupakan amanah dan tanggung jawab besar. Saya berharap teman teman di Dinas PUPR bisa berkomunikasi dengan baik terkait apa yang menjadi PR, tujuannya untuk peningkatan infrastruktur Kota Pekanbaru yang jauh lebih baik," paparnya.

Dirinya mengaku siap menjalankan Pekerjaan Rumah (PR) yang diberikan oleh Pj Wali Kota Pekanbaru, Muflihun. Ia menyebut, untuk perbaikan jalan, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru secara bertahap dan simultan melalui program kegiatan.

"Insya Allah saya siap menjalankan Pekerjaan Rumah (PR) yang disampaikan oleh Pj Wali Kota Pekanbaru. Untuk jalan dan drainase, ini ada masterplan, kita akan laksanakan, mengawasi, serta pemeliharaan," jelasnya.

Lebih jauh ia menyampaikan bahwa masterplan tersebut menjadi acuan dalam menuntaskan permasalahan infrastruktur secara bertahap. Peningkatan infrastruktur itu tidak hanya meliputi merencanakan dan melaksanakan.


"Rencana yang sudah kita buat, harus kita laksanakan. Setelah kita laksanakan, harus kita awasi setelah pelaksanaan," kata pria disapa Edu.

Menurutnya, apa yang disampaikan oleh Pj Wali Kota Pekanbaru tersebut adalah bagian dari tanggungjawab yang diembannya. Apalagi dirinya sudah dipercaya menjadi kepala dinas.

"Walaupun pekerjaan yang jadi PR tadi sudah mulai kita lakukan, tapi saya harap kedepan lebih bisa lebih koordinasi dengan stakeholder baik itu dari pemerintah pusat, provinsi dan juga kabupaten/kota terkait," tuturnya.

Dirinya tak menampik banyak pengaduan masyarakat terkait infrastruktur. Pihaknya bakal melakukan pembenahan secara bertahap seiring juga dengan pengajuan anggaran.

"Kita tahu ini tidak gampang, membenahi infrastruktur ini tidak seperti membalikkan telapak tangan, karena butuh uang yang besar," tukasnya.