Sudah Digaji Tinggi, DPRD Minta PDAM Cekatan Atasi Keluhan Konsumen

Ilustrasi-air1.jpg
(Liputan6.com)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Ketua Komisi II DPRD Kota Pekanbaru, Dapot Sinaga, meminta manajemen Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Siak bekerja secara cepat dan cekatan dalam menanggapi keluhan konsumen. Apalagi, jika konsumen sudah berkali-kali menyampaikan keluhan, seperti air mati, air berbau karat dan lain sebagainya.

"Gaji mereka ini tinggi-tinggi. Gaji dirutnya itu sekitar Rp30 juta per bulan. Saat di-assesment-kan ada sesi pertanyaan, apa inovasi dan visi misi dia untuk menjabat sebagai dirut, pasti jawabannya untuk meningkatkan kualitas layanan, sekarang ini harusnya apa yang dia sampaikan hingga dipilih sebagai dirut itu dibuktikan," ujarnya, Rabu 4 Oktober 2023.

Lebih lanjut, ia meminta agar manajemen PDAM Tirta Siak tidak selalu berasalan masalah jaringan pipa sudah tua, yang mengakibatkan kebocoran-kebocoran dan sulitnya akses air di sejumlah lokasi. 

"PDAM tugasnya adalah memberikan air yang bermutu kepada konsumen. Masalah pipa sudah tua dan lainnya itu bukan alasan. Itu tugas mereka untuk menyelesaikan masalahnya (layanan air mati, dll)," jelasnya.

Sebelumnya, sejumlah konsumen Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Siak mengeluhkan sulitnya layanan air bersih di sejumlah wilayah di Kota Pekanbaru. Bahkan, ada pula warga yang mengeluhkan air di rumahnya sudah mati selama satu bulan tanpa adanya solusi dari pihak PDAM.


Menanggapi hal ini, Humas PDAM Tirta Siak, Dina mengakui bahwa saat ini PDAM masih proses melakukan pembenahan terhadap layanan air di Kota Pekanbaru. 

Satu dari sejumlah upayanya adalah dengan mengimbau konsumen untuk mengubah jaringan pipa dengan pipa yang baru. Karena, masih ada sejumlah pipa yang telah berusia lebih dari 50 tahun sehingga rawan bocor.

"Kami sedang berbenah kak. Memang saat ini sedang ada proyek penggalian dan pemasangan jaringan pipa baru. Kemungkinan ada konsumen yang terdampak," ujarnya, Senin 2 Oktober 2023. 

Menurutnya, saat ini tim teknis masih mendata sejumlah lokasi dimana konsumen mengeluhkan kesulitan akses air. Pendataan dilakukan untuk mengetahui apakah konsumen terdampak pemasangan pipa baru, kebocoran ataupun kondisi lainnya.

"Saat ini, untuk keluhan-keluhan konsumen sedang kita marking (data). Ada yang memang terdampak interkoneksi pipa baru, tapi mungkin tidak semua juga terdampak proyek ini. Kita akan marking untuk mengetahui apakah ada kebocoran yang belum terpantau," pungkasnya.