RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tak hanya melanda Provinsi Riau, namun juga berdampak hingga ke Sumatera Barat (Sumbar).
Hal ini terlihat dari video unggahan Instagram @infosumbar yang memperlihatkan kabut asap menyelimuti langit Ranah Minang tersebut.
“Lah mulai ndak nyaman dek asok ko, makin hari makin parah. Tenggorokan mulai ndak lamak, anak2 lah mulai banyak nan damam. Ado yang mulai resah dek asok ko? Dan rasonyo ndak ado penanganan apopun (Sudah mulai tak nyaman dengan kabut asap yang semakin parah. Tenggorokan mulai sakit, anak-anak mulai demam dan bagi warga yang keluar rumah hendak gunakan masker)," tulis akun tersebut di unggahannya, seperti dikutip Senin, 2 Oktober 2023.
Diduga kabut asap yang menyelimuti Riau dan Sumbar merupakan kiriman dari Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan (Sumsel).
Kepala BPBD Riau, M Edy Afrizal, menjelaskan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) memang tengah terjadi di dua provinsi tetangga Riau tersebut. Menurutnya, kabut asap yang juga menyelimuti Riau hari ini juga berasal dari Sumsel dan Jambi.
"Angin juga mengarah ke Riau, sehingga asap akibat karhutla di Sumsel dan Jambi ke Riau. Dari data BMKG hotspot di kedua Provinsi ini cukup banyak, dan belum terkendali. Ditambah lagi belum musim panas dan tidak ada hujan di Sumsel,” kata M Edy Afrizal, Minggu, 1 Oktober 2023.
Sementara di Riau, kata Edy, karhutla masih terkendali. Titik panas (hotspot) di Riau juga tidak banyak. Edy memastikan karhutla di dua kabupaten tersebut tidak menyebabkan kabut asap di Riau.
“Kalau di Riau Karhutla terkendali, memang ada beberapa titik tapi tidak besar kita cuma 7 titik pagi ini, itupun Rohil dan Kampar yang dimonitor dari satelit. Di lapangan ada di Teluk Meranti, di TNTN, di Batang Cenaku, tapi semua tinggal pendinginan. Asap dari tetangga kita masih banyak hotspotnya, kita pernah banyak titik tapi tidak separah ini dan tidak pernah asap seperti ini,” jelas Edy.
Lebih lanjut dikatakan Edy, BPBD telah berkoordinasi dengan Kepala pelaksana BPBD Jambi dan Sumsel. Kedua provinsi ini telah berupaya untuk memadamkan karhutla di sejumlah wilayah mereka. Namun belum terkendali dikarenakan tidak adanya curah hujan di dua provinsi tersebut.
“Semalam sudah telepon Kalaksanya [Kepala pelaksana BPBD], itu sudah lama terjadi karhutla, dan tim Manggala Agni dari Jambi juga sudah digeser ke Sumsel. Namun, sampai saat ini masih terjadi kebakaran. Cuaca memang keting dan mereka tidak hujan dalam dua bulan ini,” pungkasnya.