Masih Kekurangan Unit Damkar, DPKP Pekanbaru Ajukan Penambahan ke Pemprov

Kebakaran31.jpg
(Riau Online/Defri Candra)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Pekanbaru mengajukan penambahan unit damkar kepada Pemerintah Provinsi Riau. Sebanyak sembilan unit damkar diajukan dengan nilai Rp 50 miliar.

Kendaraan damkar itu yakni satu unit damkar tangga 44 meter dan dua unit damkar pompa sepuluh ribu liter. Lalu lima unit damkar pompa empat ribu liter dan satu unit damkar suplai kapasitas delapan ribu liter.

 

"Rp 50 miliar yang kita ajukan. Kita berharap Pemprov Riau, pak gubernur, wakil, sekda, DPRD bisa membantu pengadaan mobil pemadam kebakaran termasuk mobil portabel," jelas Kepala DPKP Kota Pekanbaru, Burhan Gurning, Kamis 28 September 2023.

 

Adanya pengajuan ini lantaran jumlah armada damkar di Kota Pekanbaru terbatas sehingga belum bisa menjangkau seluruh wilayah kota dalam waktu berdekatan. Ia menyebut unit damkar yang ada saat ini sebanyak 18 unit.

 

Selain itu, kata Burhan, kondisi unit damkar di DPKP Kota Pekanbaru juga sudah banyak yang tua karena berusia puluhan tahun. Dirinya mengaku sudah melakukan komunikasi dengan Gubernur Riau, Syamsuar agar membantu penambahan unit damkar.

 

"Kita membutuhkan unit damkar tangga dan unit damkar portable karena kondisinya mendesak. Urusan kebakaran juga merupakan urusan pelayanan dasar masyarakat," paparnya. 

 



Dirinya menginginkan bagaimana nantinya pelayanan dasar di Kota Pekanbaru bisa berlangsur dibenahi. Ia juga berharap agar upaya pemadaman kebakaran lebih optimal. 

 

Burhan menyadari bahwa idealnya setiap kecamatan di kota ini harus punya satu unit damkar. Namun saat ini baru ada sembilan posko damkar dengan sembilan unit damkar.

 

"Seharusnya ada 15 unit damkar yang menjangkau 15 kecamatan, jadi ada enam kecamatan lagi yang belum memiliki unit dan pos damkar," ungkapnya.

 

Jumlah itu belum mencukupi kebutuhan unit damkar di Kota Pekanbaru. Ia menyebut tidak mungkin pos damkar tanpa armada damkar untuk mengantisipasi situasi darurat.

 

"Jadi kalau ada armada lengkap, kita juga bekerja dengan lebih baik, lebih profesional. Kalau armada kita kurang, maka kita akan mengalami kendala di lapangan," tutupnya.