Berusia Ratusan Tahun, Pasar di Pekanbaru Ini Dibangun Raja Siak

Pasar-bawah-Pekanbaru.jpg
(pekanbaru.go.id)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Berkunjung ke Kota Pekanbaru, Riau, kurang lengkap jika tidak mengunjungi Pasar Wisata atau yang dikenal dengan Pasar Bawah. Beragam oleh-oleh khas Riau mulai dari kacang pukul, bolu kemojo, dan batik Riau tersedia di sana.

Pasar di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Senapelan, Kota Pekanbaru, Riau, ini merupakan tempat perbelanjaan berkonsep pasar tradisional yang dimiliki dan dikelola langsung oleh Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru. Tujuannya tentu untuk meningkatkan perekonomian warga yang berjualan.

Meski namanya Pasar Bawah, bukan berarti lokasinya ada di bawah tanah. Namanya sendiri berdasarkan letak geografisnya yang berada tepi Sungai Siak, salah satu daerah yang kontur tanahnya lebih rendah dari daerah lainnya.

Pasar ini merupakan pasar tradisional tertua di Pekanbaru, diperkirakan sudah ada sejak tahun 1700-an.

Desain bangunannya dirancang oleh Raja atau Sultan ke-4 dari Kerajaan Siak Sri Indrapura, Sultan Abdul Jalil Alamudin Syah. Dulunya, kerajaan tersebut ada di daerah Senapelan, nama lawas dari Pekanbaru.

Saat berkunjung ke pasar wisata ini nuansa tradisional khas Pekanbaru akan terasa. Bangunan pasarnya berbentuk rumah tradisional Pekanbaru, Selaso Jatuh Kembar dengan atapnya yang khas.

Menariknya, Pasar Bawah memenangkan kategori obyek wisata belanja terpopuler pada ajang Anugerah Pesona Indonesia (API) tahun 2017.



Pasar Bawah Pekanbaru ini terdiri dari tiga lantai, yakni:

Lantai Basement
Turun melalui tangga dari parkiran, sampailah di lantai basement. Di sini dijual berbagai keripik khas Melayu dan Minang, pakaian atau kaos khas Pekanbaru, gorden berwarna-warni, bisa ditemukan . Jika terus berjalan, kamu akan menjumpai berbagai bumbu dapur, rempah-rempah, ikan asin, dan lainnya.

Lantai 1
Di sini kamu akan menemukan aneka pakaian, oleh-oleh Pekanbaru, dan perlengkapan rumah.

Lantai 2
Lantai 2 ini juga menjual kaos khas Pekanbaru yang bisa dibeli untuk oleh-oleh.

Lantai 3
Lantai terakhir menjual pakaian thrifting atau pakaian bekas bermerk dengan harga miring, di lantai ini juga tersedia mushola

Artikel ini ditulis A. Bimas Armansyah peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di RIAU ONLINE