Marak Guru Dilaporkan Dugaan Kekerasan, Disdik Riau Ingatkan 3 Filosofi Ki Hajar Dewantara

Kamsol-jabat-kadisdik-Riau.jpg
(SOFIAH/RIAU ONLINE)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Beberapa waktu belakangan, kasus guru dilaporkan atas dugaan kekerasan kepada siswa terjadi berulang kali. Kekerasan yang dimaksud mulai dari yang berat seperti penganiayaan, ditampar dan pelecehan, hingga hal seperti melemparkan bola, dicubit atau bahkan sekedar ditegur.

Menyikapi fenomena ini, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau, Kamsol mengatakan, kekerasan dalam bentuk apapun seharusnya tidak ada di dunia pendidikan. Kekerasan bukan hal yang dapat dibenarkan.

"Guru dan murid seharusnya menciptakan suasana belajar mengajar yang baik. Kita berharap, guru mampu menumbuhkan rasa cinta dan kasih sayang siswa kepada guru dan membuat mereka memiliki semangat belajar yang tinggi," ujarnya, Senin, 4 September 2023.

Lebih lanjut, Kamsol mengatakan para guru atau tenaga pendidik harus mengingat tiga filosofi Ki Hajar Dewantara.


Di antaranya Ing Ngarso Sung Tulodo yang artinya menjadi seorang pemimpin harus mampu memberikan suri tauladan. Kemudian Ing Madyo Bangun Karso yang artinya seseorang di tengah kesibukannya harus juga mampu membangkitkan atau menggugah semangat, serta Tut Wuri Handayani yang artinya seseorang harus memberikan dorongan moral dan semangat kerja dari belakang.

"Jadi guru itu, tugas pokoknya ada tiga. Di depan dia memberikan contoh, di samping dia membimbing dan di belakang dia memotivasi muridnya,"paparnya.

Ia pun berharap kasus kekerasan antara siswa dan guru tidak terjadi kembali di Provinsi Riau. Ia berharap antara guru dan murid, guru dan guru, murid dan guru, serta orang tua dan guru dapat saling menghargai dan menghormati agar pendidikan dapat tersalurkan dengan baik.