RIAU ONLINE, PEKANBARU - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pekanbaru mencatat, tingkat Inflasi Year on Year (YoY) Kota Pekanbaru mencapai 1,83 persen. Sementara dari Juni ke Juli 2023, Kota Pekanbaru mengalami inflasi month to month (mtm) sebesar 0,37 persen dan tingkat inflasi year to date (ytd) Juli 2023 sebesar 1,23 persen.
Kepala BPS Kota Pekanbaru, Khairunnas, mengatakan pergerakan angka inflasi dihitung berdasarkan pergerakan Indeks Harga Konsumen (IHK). Dimana IHK Kota Pekanbaru pada Juli 2023 mencapai angka 115,43. Angka ini menandakan kelompok pengeluaran pada barang dan jasa di Kota Pekanbaru mengalami kenaikan sekitar 15,43 persen dari harga tahun dasar.
"Angka inflasi ini dipengaruhi oleh pergerakan harga. BPS mencatat, ada 11 kelompok pengeluaran dalam IHK, yang dapat mempengaruhi naik turunnya inflasi. Kalau dirincikan satu per satu, maka yang paling besar menyumbang inflasi di Pekanbaru adalah pengeluaran di bidang transportasi," ujarnya, Selasa, 29 Agustus 2023.
Pengeluaran transportasi ini mengalami inflasi atau kenaikan hingga 14,05 persen, terhitung Juli 2022 hingga Juli 2023.
Kelompok transportasi melingkupi pengoperasian peralatan transportasi pribadi, jasa angkutan penumpang, bensin, tarif mobil, solar dan tarif angkutan udara, tarif angkutan antar kota dan pemeliharaan/service. Kemudian perbaikan ringan kendaraan, sepeda motor, tarif parkir, serta tarif kendaraan travel, tarif angkutan dalam kota.
"Komoditas paling besar menyumbang angka inflasi itu dari transportasi. Apalagi, di Pekanbaru ada transportasi udara dan bandara. Dimana harga tiket pesawat mengalami kenaikan itu akan sangat memengaruhi inflasi. Kalau untuk kendaraan darat biasanya itu kecil saja, karena tarif kendaraan umum juga jarang berubah," jelasnya.
Selain transportasi, kenaikan inflasi juga disebabkan oleh kelompok pengeluaran berikut:
Makanan, Minuman, dan Tembakau
Sembilan bahan kebutuhan pokok, seperti cabai dan bawang dan produk pasar lainnya merupakan kategori pengeluaran makanan, minuman dan tembakau. Akan tetapi, data menyebutkan bahwa tahun ini, sejumlah sub kelompok ini justru menyebabkan deflasi sebesar 1,96 persen. Seperti cabai, bawang, tomat, jengkol dan kangkung.
Di sisi lain, subkelompok ini mengalami inflasi YoY. Seperti rokok dan tembakau, produk minuman yang tidak beralkohol, beras sebesar, rokok kretek filter, ayam hidup, kentang, daging, ayam ras dan bawang putih, jeruk dan ikan nila dan lainnya.
Pakaian dan Alas Kaki
Kelompok ini pada Juli 2023 mengalami inflasi YoY sebesar 0,55 persen. Kenaikan harga terutama terjadi pada ongkos jahit dan seragam sekolah anak.
Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga
Kelompok pengeluaran ini mendukung kenaikan inflasi sebesar 1,92 persen. Biaya sewa dan kontrak rumah terus mengalami kenaikan. Begitu juga dengan tarif listrik, bahan bakar rumah tangga, dan harga pasir.
Namun, sub kelompok berkaitan dengan pemeliharaan, perbaikan, dan keamanan tempat tinggal/perumahan justru mengalami deflasi.
Perlengkapan, Peralatan, dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga
Kelompok pengeluaran rutin rumah tangga ini menyumbang 0,14 persen angka inflasi. Kenaikan harga terjadi pada produk furniture, perlengkapan dan karpet. Sedangkan pemeliharaan rumah tangga, seperti sabun cuci menyumbang deflasi.
Kesehatan
Kelompok ini pada Juli 2023 mengalami inflasi YoY sebesar 1,09 persen. Subkelompok yang mengalami inflasi YoY tertinggi, yaitu subkelompok jasa kesehatan lainnya, tarif check up, obat-obatan dan jasa rawat inap. Sementara obat resep menyumbang deflasi.
Informasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan
Kelompok ini pada Juli 2023 mengalami deflasi YoY sebesar 0,78 persen. Sub kelompok yang mengalami inflasi tertinggi adalah peralatan informasi dan komunikasi. Sementara harab telepon seluler menyumbang deflasi.
Rekreasi, Olahraga, dan Budaya
Kelompok ini pada Juli 2023 mengalami inflasi YoY sebesar 0,93 persen. Meliputi kenaikan harga pada koran, buku, dan perlengkapan sekolah, buku tulis bergaris.
Pendidikan
Kelompok ini pada Juli 2023 mengalami inflasi YoY sebesar 0,14 persen. Meliputi subkelompok pendidikan dasar dan anak usia dini atau Taman Kanak-kanak (TK).
Penyediaan Makanan dan Minuman/Restoran
Kelompok ini pada Juli 2023 mengalami inflasi YoY sebesar 4,21 persen. Dimana subkelompok jasa pelayanan makanan dan minuman memberikan andil yang besar. Selain itu, inflasi juga terjadi pada mie, nasi dengan lauk, martabak, ayam goreng, kue kering berminyak, es, pecel, pizza, soto, sop, sate, hamburger, gulai, batagor, kopi siap saji, serta gado-gado.
Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya
Pengeluaran pribadi dan jasa lainnya, pada Juli 2023 mengalami inflasi YoY sebesar 3,16 persen. Sub kelompok penyumbang inflasi terjadi pada perawatan pribadi, seperti pasta gigi, sabun mandi, pembalut, deodorant, dan produk-produk kecantikan lainnya.