RIAU ONLINE, PEKANBARU - Masalah sampah menumpuk di Kota Pekanbaru seakan belum usai. Ada saja permasalahan dan kendala dalam penanganan sampah di Kota Bertuah.
Beberapa waktu lalu, operator angkutan terlambat mengangkut sampah. Kondisi tersebut lantaran operator angkutan sampah di Kota Pekanbaru yang beroperasi saat ini tidak sesuai kontrak.
Operator angkutan sampah sempat dua pekan tidak optimal mengangkut sampah yang menumpuk di tepi jalanan kota. Belum lagi ritasi pengangkutan sampah operator angkutan sampah juga tidak sesuai.
Melihat kondisi ini, Pj Wali Kota Pekanbaru, Muflihun berang. mengungkapkan kekesalan di akun Instagram @muflihun.sstp.map.
"Jujur saya capek diskusi di depan meja, di meja saat koordinasi semua laporan aman, teknis aman, tapi hasilnya masih saja seperti ini. Saya bersama Sekda cek keliling tumpukan sampah baik di TPS legal dan saya juga temukan TPS ilegal. Semuanya memprihatinkan," tulisnya pada keterangan instagram, dikutip Minggu, 27 Agustus 2023.
Muflihun langsung turun ke lokasi Tempat Pembuangan Sementara (TPS) sampah. Dirinya datang bersama Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru, Indra Pomi, Jumat 25 Agustus 2023, sore.
Tampak orang nomor satu di Kota Pekanbaru menelusuri ruas jalan penuh sampah di Jalan Teratai. Tumpukan sampah menggunung yang kebanyakan dari sampah plastik dan sampah rumah tangga.
Muflihun lantas menelepon Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru, Hendra Afriadi. Ia menagih keseriusan kepala OPD terkait dalam menangani sampah.
"TPS nya pernah lihat gak? Berapa kali sehari angkatnya pak, habis gak sehari angkat sekali angkut? Bapak sore ini di mana? Kemarin kan saya suruh bapak tunggu di sini, itu kenapa tidak ditunggu? Saya suruh tunggukan TPS, tak penting sama saya SPT, penting Bapak tunggu di sini, ini sampah sudah berserserak di sini, saya pantau sama Sekda, ini sampah berserak terus," ucapnya dalam percakapan telepon.
Dalam percakapan melalui telepon tersebut, Muflihun memerintahkan Kadis LHK agar memantau lokasi TPS. Dirinya ingin segera ada petugas penegak hukum atau gakkum yang berjaga di lokasi.
"Bapak sendiri kerja tak ada anak buah, tak ada anggota? Saya bilang sama Bapak, tangkap ya bahasa saya ya, TPS ilegal itu dijaga, Bapak mau cari orangnya terserah siapa, Bapak dari kemarin iya iya saja, ini orang marah. Bau nanti ni marah masyarakat, saya minta dibersihin ini, Pak," tegasnya.
Kepala Dinas LHK Kota Pekanbaru, Hendra Afriadi tak menampik adanya keterlambatan angkutan sampah pada hari itu. Kondisi tersebut terjadi karena ada aksi mogok di TPA Muara Fajar.
"Itu TPS di Jalan Teratai, memang pada hari kejadian itu terjadi sedikit masalah di TPA yaitu ditutup sampai pukul 16.00 karena ada miss komunikasi. Setelah dibuka TPA dan armada bisa membuang sampah, hari itu langsung kosong, sampai malam dilemburkan," jelasnya, Minggu 27 Agustus 2023.
Dirinya menyebut bahwa kejadian kemarin merupakan insidentil TPA. Adanya penutupan oleh warga dan THL karena ada miss komunikasi tentang penempatan tugas.
"Karena adanya penutupan sementara di TPA, kegiatan mogok dari THL dan warga setempat, maka armada yang mengangkut sampah di ritasi pertama itu pukul 05.00 WIB sampai 08.00 WIB terhambat pembuangannya di TPA, sehingga untuk ritasi keduanya baru bisa dilakukan pengangkutan di atas pukul 16.00," pungkasnya.