Harga Pinang dan Kelapa di Riau Naik Pekan Ini, Berikut Rinciannya

Pinang4.jpg
(Shutterstock)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Dinas Perkebunan Provinsi Riau (Disbun) mendata harga komoditi perkebunan di Provinsi Riau seperti kelapa dan pinang pada minggu pertama Agustus 2023 lebih dominan mengalami kenaikan.

Kepala Bidang (Kabid) Pengolahan dan Pemasaran, Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Riau, Defris Hatmaja mengatakan hanya komoditas kopra yang mengalami penurunan. 

 

"Harga kopra mutu kering (100%) di Kabupaten Indragiri Hilir dan Kabupaten Kepulauan Meranti sebesar Rp5.050/kg harga minggu ini turun Rp50 dari harga minggu lalu," ujar Defris, Jumat 18 Agustus 2023.

 

Ia merincikan untuk komoditi perkebunan seperti kelapa butiran di Kabupaten Kuansing, Kampar, Kepulauan Meranti, dan Kabupaten Inhil pada periode minggu ini mengalami kenaikan. 

 

"Naik sebesar Rp2.825/kg, dimana harga naik Rp262 dari harga minggu lalu," imbuhnnya. 

 


Menyusul harga tepung sagu basah di Kabupaten Indragiri Hilir dan Kabupaten Kepulauan Meranti harga menjadi Rp2.400/kg atau naik Rp50 dari harga minggu lalu. 

 

"Pinang kering (100%) di Kabupaten Kampar, Kabupaten Siak, Kabupaten Kuantan Singingi, Kabupaten Indragiri Hilir, Kabupaten Kepulauan Meranti dan Kabulaten Bengkalis juga ikut naik, yakni sebesar Rp5.900/kg atau naik Rp234/kg," pungkasnya. 

 

Tak hanya itu saja harga Bokar (Bahan Olahan Karet Rakyat) tingkat petani maupun di beberapa Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar (UPPB) yang ada di kabupaten/kota Provinsi Riau juga mengalami kenaikan. Kuansing menjadi kota dengan kenaikan tertinggi. 

 

"Untuk tingkat APKARKUSI Kabupaten Kuansing, harga bokar sebesar Rp9.511/kg naik Rp209. Lalu untuk Tingkat Kelompok Tani Getah Tender Masjid Al- Ikhlas Pembinaan Bumdes Desa Petani Kabupaten Bengkalis, harga minggu ini yakni Rp9.395/kg naik Rp165," jelasnya. 

 

 

Defris menyebut Dinas Perkebunan Provinsi Riau selalu berupaya dan mendorong mutu karet petani Riau terus meningkat melalui upaya memperkuat Kelembagaan Petani Karet untukbergabung dalam UPPB (Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar).

 

"Sehingga mutu hasil karet rakyat menjadi bersih dan harga ditingkat petani menjadi meningkat," pungkasnya.