RIAU ONLINE, SIAK - Proses tanam padi di Kecamatan Bungaraya, Kabupaten Siak, sempat terhenti karena kemarau. Memasuki musim hujan, proses tanam padakembali berlanjut pada Minggu, 13 Agustus 2023.
Musim kemarau berkepanjangan memberikan efek yang sangat luar biasa. Selain kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di beberapa wilayah Provinsi Riau, proses tanam padi petani di Kecamatan Bungaraya, Siak, sempat terhenti karena sulitnya mendapatkan air untuk persawahan.
Air merupakan komoditas utama yang sangat dibutuhkan para petani saat musim tanam. Namun memasuki musim kemarau, parit primer dan sekunder di persawahan kering tanpa air hanya tersisa lumpur.
Di Kecamatan Bungaraya terdapat dua proyek Pipa Pompanisasi Air Irigasi yang bernilai puluhan miliaran rupiah. Pompanisasi tahap satu dibangun tahun 2020, namun fungsinya belum 100% dirasakan oleh petani sebab pengoperasiannya dinilai belum lancar.
Berbagai upaya sudah dilakukan. Camat Bungaraya, Wasito, sudah meminta Balai Wilayah Sumatera III melihat langsung kondisi persawahan dan mengoperasikan Pipa Pompanisasi Air Irigasi tahap I dan II.
“Balai Wilayah Sungai Sumatera III sudah kita datangkan, bahkan proyek Pompanisasi tahap II yang yang belum lama ini rampung pembangunannya sudah kita minta untuk di operasikan, walaupun hanya beroperasi dua jam perhari karena masih proses uji coba setidaknya bisa sedikit menambah air untuk persawahan,” katanya.
"Alhamdulillah, walaupun belum seluruhnya petani mendapatkan air dari pompanisasi, setidaknya beberapa petani bisa melanjutkan proses tanam padi, bersyukurnya lagi memasuki bulan Agustus ini hujan kembali turun, kita lihat parit sudah mulai terisi air, Pompanisasi pun masih terus beroperasi, proses tanam padi seluruhnya kembali berlanjut," tutup Camat Wasito.