956 Ha Lahan dan Hutan di Riau Dilanda Karhutla, Ini Rinciannya

Kepulan-asap-karhutla-di-rohil.jpg
(Dok. WAG WMPR)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kemarau kering yang melanda Provinsi Riau pada 2023 ini mulai dirasakan masyarakat. Tidak hanya cuaca yang panas, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) juga menjadi kekhawatiran masyarakat di Bumi Lancang Kuning.

Tidak dapat dipungkiri, sejumlah karhutla telah terjadi di Tanah Melayu sepanjang tahun ini. Helikopter patroli dan water bombing tak henti hilir mudik di langit Riau untuk memantau hingga melakukan pemadaman karhutla.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau mencatat, sejak Januari hingga Juli 2023, karhutla telah menghanguskan 956 ha lahan dan hutan di Riau.

"Data terakhir 31 Juli 2023 ada 956 ha karhutla di Riau. Paling tinggi Kabupaten Bengkalis 345.98 hektar dan terendah Kuansing 2 hektar," ucap Kepala BPBD Riau M Edy Afrizal, Selasa, 1 Agustus 2023.

Berikut rincian luas lahan karhutla yang terjadi di sejumlah daerah di Riau menurut data BPBD Riau:


  1. Kabupaten Bengkalis 345.98 ha
  2. Kabupaten Rohil 151.10 ha
  3. Kota Dumai 108.87 ha
  4. Kabupaten Pelalawan seluas 90.43 ha
  5. Kabupaten Kampar Kampar 57.27 ha
  6. Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) 48 ha
  7. Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) 45.70 ha
  8. Kabupaten Siak 34.24 ha
  9. Kota Pekanbaru 32.36 ha
  10. Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) 26.40 ha
  11. Kabupaten Kepulauan Meranti 13.25 ha
  12. Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) 2 ha

Edy menjelaskan BPBD Riau bersama TNI, Polri, Manggala Agni, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Riau, Satpol PP, serta masyarakat, bahu-membahu memadamkan karhutla. Bahkan hingga saat ini, BPBD Riau masih melakukan pemadaman karhutla di Pelalawan, Dumai, Rohil, dan Bengkalis.

"Hari ini Rokan Hilir masih berasap karena gambut. Kalau api besar sudah tidak ada lagi hanya api kecil," katanya.

Menurut Edy, pemadaman karhutla di Kabupaten Pelalawan dan Rohil sulit dilakukan lantaran terkendala lokasi yang jauh dan sulit diakses.

"Untuk daerah yang sulit dipadamkan di Pelalawan karena lokasinya jauh di Kuala Kampar, sulit diakses. Kedua, di Rokan Hilir karena berbatasan Sumatera Utara yakni Sinaboi dan Teluk Bano. Kedua daerah ini hanya bisa ditempuh dengan roda dua dan dibantu dengan Heli WB," ujarnya.