Pembayaran Non Tunai Trans Metro Pekanbaru Tuai Pro Kontra Warga

tmp.jpg
(Laras Olivia/RIAUONLINE)

Laporan: MG Septri Windiyana Putri 

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Para pengguna bus Trans Metro Pekanbaru (TMP) kini mesti melakukan pembayaran secara non tunai. Sistem pembayaran cashless sudah berlangsung enam hari sejak diterapkannya metode ini.

Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru melalui Dinas Perhubungan resmi menerapkan penggunaan pembayaran non tunai pada layanan transportasi umum ini, Minggu 16 Juli lalu.

Namun, masih ada pro kontra terkait metode pembayaran non tunai ini. Tidak sedikit warga yang menyanggah bahwa peraturan yang diberlakukan itu menyulitkan masyarakat.

Fika (22), seorang warga di Jalan Jenderal Sudirman, Tangkerang Tengah, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru hampir setiap hari menggunakan TMP untuk pergi bekerja mengeluhkan hal ini..



"Kalau buat yang seumuran saya walau masih belum paham, paling tidak masih punya hp buat belajar. Tapi gimana dengan masyarakat kecil atau anak sekolah yang tidak punya gadget dan lansia?" ucapnya, Jumat 21 Juli 2023.

Fika mengatakan saat ini belum semua orang masyarakat di Pekanbaru menggunakan telepon pintar atau bahkan memiliki benda tersebut. Penggunaan smartphone atau gaya hidup cashless masih belum merata di semua kalangan.

"Kalau mau coba non tunai sebenarnya tidak apa-apa, kota-kota lain memang sudah ada juga yang duluan. Tapi pemerintah terlalu terburu-buru. Kenapa harus full non tunai? Kan bisa buat dua metode pembayaran. Tapi non tunainya tetap berjalan dan diedukasi, jangan langsung pindah non tunai semua," ujarnya.

Fika berharap pemerintah bisa membenahi kembali kebijakan pembayaran non tunai bus TMP tersebut. Menurut Fika, walaupun saat ini cashless society sudah menjadi bagian dari gaya hidup, tidak ada salahnya untuk tetap menyiapkan uang tunai.

"Untuk kebutuhan-kebutuhan transaksi sehingga transaksi menjadi lebih mudah dengan dua pilihan pembayaran tersebut," pungkasnya.