Alam Dijadikan Tempat Wisata, Walhi: Pemerintah Hanya Targetkan Wisman Bukan Domestik

Walhi-konpres.jpg
(SOFIAH/RIAU ONLINE)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Fenomena alam yang dijadikan tempat wisata nyata adanya dengan dalih wisata alam asri sebagai daya tarik pengunjung. Namun, tampaknya pemerintah lupa bahwa alam bereaksi dari minimnya kesadaran pengunjung di tempat wisata.

Hal itu disampaikan Koordinator Kampanye Media dan Penegakan Hukum (Gakkum) Walhi Riau, Ahlul Fadly saat dialog publik kriminalisasi Sumber Daya Alam (SDA) Jumat, 7 Juli 2023.

"Pemerintah kurang tepat sasaran dalam menetapkan destinasi 10 Bali baru. Pemerintah hanya menargetkan wisata mancanegara (wisman) namun tidak memikirkan domestik," tegasnya.

Menurutnya, potensi domestik tidak dinilai sebagai kunjungan tambahan, namun hanya mempercantik sumber-sumber data yang seharusnya dibatasi. Misalnya, sebutnya Pulau Komodo, harusnya yang datang itu diseleksi bukan kunjungan massa.



"Orang berbondong-bondong ke destinasi wisata nasional hanya akan merusak fungsinya. Istilah saat wisata bukan sedar refleksi namun di sana kita itu belajar apa dan dapat ilmu. Tapi, kalau datang beramai-ramai seperti menonton bola itu ilmunya tidak dapat," urainya.

Jika mengerucut ke daerah seperti Bakar Tongkang, Pacu Jalur, dan Rimbang Baling misalnya, Fadly sebut pengunjung masih belum memikirkan aspek lingkungan seperti penurunan tanah di pinggir sungai. 

“Ndak mikir sampai sana. Seberapa banyak sampah yang dibawa ke sana? Karena hanya kunjungan yang dicari," kesalnya.

Sebab itu, menurutnya perlu penyeleksian pengunjung atau wisatawan yang hadir. Perlu adanya pengecekan barang-barang yang dibawa namun hal itu tidak berlaku di sini.

"Hanya melihat ramai dan trending topik saja. Itu dinyatakan berhasil. Padahal ada seribu ton sampah yang kemudian dibakar. Ndak mikir," katanya.