Teka-Teki di Balik Penggerebekan Wabup Rohil oleh Polda Riau

Wahup-Rohil1.jpg
(Wikipedia)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Penggerebekan yang dilakukan Direktorat Kriminal Umum Polda Riau terhadap Wakil Bupati Rokan Hilir, Sulaiman Azhar bersama Kabid di Dispenda Rohil berinisial DRS, di hotel Pekanbaru, Kamis, 25 Mei 2023, masih menyisakan teka-teki.

Sejumlah pertanyaan muncul setelah penggerebekan tersebut. Mulai dari prosedur penggerebekan hingga adanya dugaan pelanggaran privasi dan HAM yang dilakukan Polda Riau.

Menurut informasi yang dihimpun RIAU ONLINE, penggerebekan yang merupakan bagian dari razia pekat di hotel berbintang itu hanya dilakukan Polda Riau, tanpa didampingi aparat lainnya, seperti Satpol PP Pekanbaru.

Selain itu, penggerebekan disinyalir hanya tertuju pada satu kamar hotel yang berada di lantai tujuh tersebut. 

Anehnya, Sulaiman Azhar dan DRS dibebaskan dan diperbolehkan untuk pulang oleh Polda Riau kurang dari 24 jam setelah penggerebekan tersebut. Polda Riau menyatakan bahwa Sulaiman dan DRS tak bisa diproses hukum lantaran kasus ini hanyalah delik aduan, tanpa adanya laporan dari pihak terkait.

Tak ayal, penggerebekan yang menyeret nama pejabat tinggi di Riau ini langsung menjadi buah bibir masyarakat. Apalagi, Sulaiman sudah terlanjur menjadi pemberitaan di berbagai media lokal bahkan  nasional. Pasalnya, Sulaiman Azhar sudah memiliki istri dan dikaruniai dua orang anak. 

Bupati Rohil tak tahu wakilnya digerebek Polda Riau

Di sisi lain, Bupati Rohil, Afrizal Sintong, mengaku tidak mengetahui kabar penggerebekan yang menyeret wakilnya itu. 

Afrizal mengatakan dirinya sempat memerintahkan Sulaiman ke Jakarta untuk mengurus persoalan perbatasan daerah dan kabupaten

"Dua hari yang lalu dia saya perintahkan ke Jakarta untuk mengurus persoalan perbatasan daerah di Kabupaten," ujar Afrizal Sintong, Jumat, 26 Mei 2023.

"Saya belum dapat informasinya (penggerebekan sulaiman-red), saya lagi melepas jamaah haji," pungkasnya.

Disuruh ke Jakarta, Wabup Rohil Malah Ngamar Bareng Wanita di Hotel

IPW kritik Polda Riau

Tak hanya memicu tanda tanya dari berbagai pihak, kritikan pun turut dilayangkan untuk penggerebekan yang dilakukan Polda Riau pada Kamis, 25 Mei 2023 malam lalu itu.

Kritikan keras bahkan datang dari Indonesia Police Watch untuk Polda Riau. IPW menilai penggerebekan yang dilakukan Polda Riau terhadap Sulaiman telah melanggar privasi personal dan HAM.


"Penggerebekan yang dilakukan Polda Riau dan dipublikasikan tanpa ada laporan pidana akan dinilai sebagai pencideraan politis apabila menyangkut tokoh publik," kritik Ketua IPW, Sugeng Teguh Santoso, Sabtu, 27 Mei 2023 malam.

Teguh menilai polisi maupun pamong praja tidak boleh melakukan penggerebekan terhadap pasangan lelaki dan wanita meski bukan pasangan suami istri, dengan berbagai alasan.

"Polda Riau bukan polisi syariah, apapun alasannya. Bukan pula Polisi Aceh yang menerapkan hukum syariah dan tegas mengatur bukan pasangan suami istri," lanjut Sugeng.

Hal ini turut ditegaskan dalam UU Nomor 1 tahun 1946 tentang Peraturan Pidana maupun UU Nomor 1 tahun 2023 sebagai KUHP yang baru mengatur soal perzinahan dan juga kohabitasi menyaratkan sebagai delik aduan.

"Tanpa adanya aduan terlebih dahulu dari suami/istri, anak atau orang tua, tetapi sudah dilakukan penggerebekan / penangkapan akan menimbulkan kerugian bagi pasangan tersebut apalagi bila yang diciduk adalah seorang tokoh publik," sebutnya.

IPW Kritik Keras Penggerebekan Wakil Bupati Rohil di Hotel

Istri Wabup Tak Mau Buat Laporan Suaminya Digerebek

Setelah banyaknya pertanyaan dari berbagai pihak, sang istri Wakil Bupati Rohil, Sari Eka Rahmi, muncul dengan pernyataan mengejutkan. Rahmi mengaku bahwa dirinyalah yang meminta sang suami untuk masuk ke kamar DRS alias Dona saat itu.

"Dona lagi sakit, jadi saya yang perintahkan suami ke kamar Dona untuk antar obat," ujar Rahmi saat jumpa awak media, Minggu, 28 Mei 2023.

Namun, Rahmi tak menampik bahwa permintaannya kepada suaminya itu menyebabkan kesalahpahaman.

"Itu suruhan saya, bantulah Dona bang, kita sering minta tolong sama dia," terang Rahmi yang mengaku sering berkomunikasi dengan Dona.

Rahmi mengatakan bahwa Dona dan suaminya memiliki hubungan kerabat.

"Saya tahu, suami saya dan Dona memiliki hubungan kerabat. Makanya saya sering minta bantuan kepada Dona," paparnya.

Rahmi menyebut malam itu tak terjadi apapun antara suaminya dan Dona. Sehingga, dirinya tidak perlu untuk membuat laporan ke kepolisian.

"Saya percaya suami saya 1000 persen," pungkasnya.

Pernyataan Mengejutkan Istri Wabup Rohil Usai Sang Suami Digerebek di Hotel

Dirkrimum Tak Hentikan Penyelidikan

Sementara Dirkrimum Polda Riau, Kombes Asep Darmawan, yang sempat menghindari pertanyaan awak media terkait penggerebekan Sulaiman menegaskan bahwa pihaknya tidak menghentikan penyelidikan.

"Kita tidak ada menghentikan penyelidikan, yang jelas perkara delik aduan absolut," katanya.

"Yang jelas tugas kepolisian dibenarkan undang-undang dalam penggerebekan itu. Karena delik aduan absolut tidak ada yang melapor. Saat ini kita masih melakukan penyelidikan, jika ada laporan akan kita lakukan proses hukum," terangnya.

Kombes Asep juga mengatakan masih melakukan penyelidikan terkait adanya dugaan bahwa Sulaiman dan Dona digerebek tanpa berpakaian.

"Perkaranya masih dalam proses penyelidikan, laporan belum ada. Jika ada perkembangan akan kita sampaikan," pungkasnya. 

Kasus Penggerebekan Wabup Rohil, Polda Riau Tak Hentikan Penyelidikan