Ini Biang Kerok Cuaca Panas Terik di Indonesia, Sampai Kapan?

cuaca-panas.jpg
(net)

RIAU ONLINE - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan suhu udara di Riau, Minggu 30 April 2023, bisa mencapai 34 derajat celcius. Panas terik diprediksi menyelimuti Provinsi Riau sejak siang hari.

"Siang hari ada potensi hujan intensitas ringan hingga sedang terjadi di sebagian wilayah Kuantan Singingi, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, Pelalawan, Kampar, Siak, Rokan Hulu, Rokan Hilir, dan Bengkalis," kata Petugas BMKG Stasiun Pekanbaru, Ahmad Agus.

Tak hanya Riau, cuaca panas berkepanjangan hampir terjadi di seluruh wilayah di Indonesia dalam beberapa pekan terakhir. Suhu panas di masing-masing daerah pun bervariatif dan tak menentu setiap harinya.

BMKG mencatat rekor suhu maksimum harian tertinggi mencapai 37,2 derajat celcius pada Selasa, 25 April 2023. Namun, di sejumlah daerah di Indonesia berada di angka 34-36 derajat celcius dengan status masih normal.

Tapi ternyata, penyebab utama suhu panas di Indonesia bukan dikarenakan gelombang panas Asia. Indonesia tidak terpengaruh pada gelombang cuaca panas yang ekstrem yang saat ini melanda Asia Tengah.

BMKG menjelaskan penyebab utama suhu panas di Indonesia dikarenakan adanya gerak semu Matahari. Gerak semu Matahari merupakan suatu siklus yang biasa an sering terjadi setiap tahun. Potensi terjadinya suhu udara panas seperti saat ini dapat berulang di periode yang sama setiap tahunnya.


Plt Deputi BMKG, Dodo Gunawan mengungkap bahwa suhu panas yang terjadi di Indonesia akan memasuki titik akhir. Namun, puncak suhu maksimum diperkirakan terjadi pada April 2023 ini.

“Ya sampai kapannya, selama bulan April ini akan tinggi. Nanti di Mei turun. Enggak lama, bulan April saja,” kata Dodo, dikutip dari Suara.com.

Dodo memprediksi suhu panas Indonesia mulai akan menjinak pada Mei, Juni, dan Juli. Memasuki Oktober, suhu panas diperkirakan meningkat kembali.

Dodo berpesan kepada masyarakat agar tak terpapar langsung sinar mahatari. Namun jika terpaksa harus beraktivitas di luar rumah, maka masyarakat dianjurkan menggunakan alat pelindung diri.

“jika beraktivitas di luar jangan sampai dehidrasi, berlindung pakai topi,” ungkapnya.

Sementara itu, menurut Kepala Sub Bidang Prediksi Cuaca BMKG, Ida Pramuwardani, terdapat sejumlah hal yang dapat dilakukan masyarakat untuk menghadapi cuaca panas yang menyengat ini. Pertama, hindari aktivitas di luar ruangan yang terpapar secara langsung sinar matahari.

Kedua, jika diperlukan gunakanlah lotion pelindung kulit dari paparan sinar matahari. Selain itu, sebaiknya jika akan bepergian gunakan payung untuk melindungi diri dari paparan sinar matahari secara langsung.