RIAU ONLINE, TELUK KUATAN-Kepala Pelaksana (Kelaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuansing, Riau sampaikan alasan rendahnya serapan anggaran pada Tahun Anggaran 2022.
Hal tersebut disampaikan setelah Komisi I DPRD Kuansing mempertanyakan saat rapat dengar pendapat terhadap Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) tahun 2022 digelar diruang hearing Komisi I, Jumat, 28 April 2023.
Menurut Kelaksa BPBD Kuansing Yulizar rendahnya serapan anggaran dikarenakan BPBD baru berdiri Mei tahun lalu dan optimal pada Juni 2022. Sehingga untuk kegiatan yang dianggarkan diawal tahun tidak bisa dimanfaatkan.
"Kita (BPBD,red) baru berdiri Mei 2022 dan baru efektif Juni 2022, sementara anggaran sudah disiapkan dari Januari untuk satu tahun," kata Yulizar.
Yulizar menyampaikan, tahun 2022 lalu BPBD Kuansing mendapatkan anggaran Rp 3,010 miliar dengan realisasi Rp 2,3 miliar atau 76 persen. Untuk kegiatan diawal tahun memang tidak bisa dilaksanakan karena baru efektif Juni 2022.
"Pengadaan tahun lalu (2022,red) ada," tanya anggota Komisi I, Darwis.
"Tahun lalu untuk pengadaan tidak ada, hanya kegiatan pemeliharaan kantor, cuma itu," jawab Yulizar.
Baru katanya untuk anggaran 2023 ini ada kegiatan untuk pengadaan seperti pengadaan perahu karet dan pengadaan sepeda motor. "Untuk pengadaan sepeda motor NMAX memang tidak jadi dianggarkan," kata dia.