2 Dua Wanita Bersyahadat di Masjid An Nur Pekanbaru, Terungkap Alasannya!

bersyahadat37.jpg
(Riau Online/Defri Candra)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Sehari sebelum gema takbir berkumandang, dua orang wanita asal Malang dan Sumatera Utara masuk Islam dan bersyahadat di Masjid Agung An Nur, Pekanbaru, Jumat, 22 April 2023.

 

Kedua wanita tersebut yaitu, Ita Kumala Dewi, sebelumnya beragama Kristen Protestan. Kedua yaitu Mesra Wati Gulo yang sebelumnya beragama Katholik. 

 

Keduanya langsung menuju barisan depan dekat Imam usai melaksanakan salat jumat bersama pengurus mualaf center An Nur. 

 

Sebelum bersyahadat, Pembimbing proses per syahadatain, Rubianto menanyakan alasan kedua wanita tersebut masuk Islam. 

 

"Saya masuk Islam karena ingin memperbaiki diri dan ingin lebih dekat dengan sang Pencipta," ujar Ita wanita kelahiran Malang kepada Rubianto. 

 

Selain itu, Ita juga mengaku masuk Islam karena persaudaraan dalam Umat Islam sangat hangat hingga membuat dirinya nyaman saat tinggal bersama lingkungan umat Islam. 

 


Selanjutnya, Mesra Wati wanita asal Sumatera Utara mengaku masuk Islam lantaran ingin menikah dengan pria pujaan hati. 

 

"Selain ingin masuk Islam, saya juga akan menikah dengan pasangan saya," ujar Mesra sambil melirik ke arah calon suami. 

 

Setelah mendengar alasan keduanya masuk Islam, Rubianto memberikan beberapa nasehat kepada keduanya untuk tetap Istiqomah dalam menjalankan dan memeluk agama Islam. 

 

"Islam bukan agama yang memaksa, tapi setelah bersyahadat, kalian akan kembali suci dan seperti bayi tanpa dosa."

 

"Sehabis bersyahadat, Jangan lupa mandi besar dan baca niat. Tetap patuh kepada orang tua meski berbeda keyakinan karena itu perintah dalam Islam, berbakti kepada kedua orang tua," tegas Rubianto. 

 

Meski agak terbata-bata, keduanya sukses masuk Islam dan mendapatkan bingkisan dari Mualaf Center An Nur berupa pelengkapan salat. 

 

"Para mualaf kita bimbing dengan program belajar tahap awal yaitu baca tulis al-quran, fiqih ibadah dan nanti dilanjutkan dengan tauhid," ungkap Rubianto. 

 

 

Dengan tiga mata pelajaran itu setiap pekan, mualaf diharapkan memiliki bekal awal sehingga akan terus tumbuh rasa cinta dalam dirinya mempelajari agama Islam. 

 

"Kita ajarkan cara berwudhu, cara salat, puasa dan tentang keesaan, dan mengenal Allah SWT. Tak hanya itu kita juga akan membekali dengan ilmu bagaimana pandangan islam terhadap agama lainnya," pungkasnya.