Disalahkan Soal Banjir Hingga Jalan Rusak di Pekanbaru, Ini Pengakuan Muflihun

Muflihun-di-bual-YP.jpg
(Tangkapan Layar Bual YP Riau Online)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Ancaman banjir masih mengintai masyarakat Kota Pekanbaru yang tinggal di pinggiran sungai bahkan di tengah kota. Masyarakat pun mempertanyakan tanggung jawab Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru mengatasi kondisi tersebut.

Pj Wali Kota Pekanbaru, Muflihun dalam kesempatannya menjadi kawan bual Bang YP, membeberkan masalah banjir di Pekanbaru. Ia menyampaikan bahwa pemerintah kota sudah berupaya mengatasi dan meminimalisir persoalan banjir.

Menurutnya, pemerintah kota sudah melakukan tindakan dalam menangani berbagai masalah, terutama banjir. Dirinya mencontohkan, seperti di kawasan Jalan Arifin Ahmad yang kini sudah tidak banjir lagi.

"Kami sudah melakukan (upaya), dulu Jalan Arifin Achmad itu banjir kalau hujan, kita bersama TNI Polri turun membersihkan parit-parit. Di sana terdapat tiang-tiang jembatan yang memperkecil parit. Itu semua sudah kita robohkan, kita bersihkan. Alhamdulillah hari ini Arifin Achmad sudah bebas dari banjir," ujarnya saat jadi kawan bual Bang YP.

Muflihun tidak menampik belum seluruh kawasan rawan banjir teratasi. Apalagi dengan luas Pekanbaru 632,3 KM². Dengan begitu, katanya, tidak mungkin bisa melakukan upaya dengan cepat.

"Tapi kita sudah lakukan upaya. Seperti di Jalan HR Soebrantas. Dulu di Tabek Gadang itu banjir, hari ini sudah berkurang banjir. Cuma yang perlu diketahui, kita hanya punya 8 tim. Jadi kalau kami bekerja di Tampan, belum tentu orang Tenayan tau, kami kerja di Rumbai, belum tentu orang Sail tau," paparnya.

Mantan Sekretaris DPRD Provinsi Riau ini ingin masyarakat melihat secara objektif upaya pemerintah kota. Ia pun memerintahkan OPD terkait bisa melaporkan rincian kegiatan per bulan. Laporan beserta bukti dan foto agar bisa diketahui masyarakat.

"Masyarakat Pekanbaru perlu tahu bahwa kita sudah berupaya mengurus sampah dan banjir. Kita sudah bekerja di 15 kecamatan, memang semua parit itu tersumbat oleh lumpur, sampah, bahkan rumput. Kalau kita hanya berharap SDM kita yang ada seperti pasukan kuning yang terbatas, mau berapa tahun kita bisa benahi Pekanbaru secara baik?" ucapnya.


Lebih lanjut ia mengatakan, ada sejumlah faktor bisa menyebabkan banjir, seperti sampah dan sungai kecil yang belum dilakukan normalisasi. Selain itu, banyak dari wilayah yang terdampak banjir karena drainase tidak berfungsi dengan baik.

"Ini karena drainase kondisinya sudah rusak sehingga terjadi penyempitan. Maka kita imbau kepada masyarakat, camat, lurah hingga RT RW bergerak membersihkan parit. Hari ini kita perlu secara masif membenahi kota Pekanbaru. Mari kita kembali gotong royong, minimal sampah di depan rumah kita, sehingga parit bisa mengalir dengan baik," tuturnya.

Sementara untuk normalisasi sungai, katanya, kewenangan ada di pusat atau provinsi. Namun Muflihun mengatakan pihaknya tetap bertanggung jawab. Mereka berupaya melakukan pengerukan guna meminimalisir luapan air dari sungai.

"Untuk sungai ini penanggungjawab sebenarnya adalah pusat, itu ada provinsi. Tapi kita tetap turun, seperti di Sungai Batak yang sudah kita benahi. Kalau dulu hujan dua sampai tiga jam, air Sungai Batak sudah meluap menggenangi jalan. Sekarang, sehari hujan belum tentu banjir. Artinya kita sudah coba meminimalisir," akunya.

Masalah jalan rusak dan berlubang juga masih ramai dikeluhkan masyarakat. Muflihun menyebut, ada sekitar 311 KM jalan berlubang. Jumlah tersebut dari total 1.200 KM jalan yang menjadi kewenangan Pemerintah Kota Pekanbaru.

"Jadi kondisi yang 1.200 KM ini, yang 75 persen baik, 25 persen tidak baik. Namun, jalan rusak, banjir dan sampah ini sebenarnya saling berkaitan. Sampah menyumbat parit, tergenang dan banjir sehingga akibatnya jalan berlubang," jelasnya.

Pihaknya mengklaim sudah melakukan pembenahan sejak awal tahun. Pada Januari 2023 sudah ada 11 jalan dilakukan pemeliharaan dan hingga hari ini masih berlangsung perbaikan jalan. Menurutnya, pemerintah kota berupaya mengatasi apa yang menjadi keluhan masyarakat.

"Maka, kita minta masyarakat lebih objektif melihat kota ini, percayakan kepada pemerintah untuk benahi kota. Kita juga kerjasama dengan pemuka agama. Baik itu ulama, pendeta dalam ceramah bisa mengajak masyarakat peduli kebersihan. Kita sebagai orang Melayu harus berperilaku dan beradab, jangan membuang sampah sembarangan. Maka kita harus ubah mindset untuk bersama menjaga kebersihan lingkungan," ujarnya.

Bual Bang YP dan Pj Wako Pekanbaru selengkapnya bisa disimak di kanal YouTube RIAU ONLINE