RIAU ONLINE, PEKANBARU - Masalah perparkiran yang hingga kini menjadi polemik masih dikeluhkan masyarakat Kota Pekanbaru. Terlebih lagi, juru parkir (jukir) seakan menjamur lantaran bisa dijumpai di setiap sudut Kota Bertuah.
Petugas jukir tak mengenakan atribut dan tidak memberikan karcis parkir kepada warga. Tak sedikit pula, jukir liar yang mematok tarif parkir sembarangan hingga berujung pungutan liar (pungli).
Jukir liar ini sangat mudah dijumpai di Kota Pekanbaru, seperti di Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Kartini, Jalan Ahmad Yani, Jalan Tuanku Tambusai, Jalan HR Soebrantas, bahkan di jalan-jalan kecil.
Petugas parkir yang tak mengenakan atribut ini juga ada di pusat-pusat keramaian lainnya, seperti pasar-pasar tradisional, pasar kaget, pelataran Mal SKK, dan di halaman Purna MTQ Pekanbaru.
Banyaknya petugas parkir membuat masyarakat Pekanbaru enggan berhenti di pinggir jalan, bahkan untuk sebentar.
Hal ini dikeluhkan warganet lewat unggahan akun @pesonariau.id. Mereka bahkan menyebut Pekanbaru sebagai kota seribu kang parkir.
"Kota Seribu kang Parkir," ujar Rudy** di mengomentari.
"Tiap narik duit di ATM Rp 50.000, yang terbawa pulang pasti Rp 48.000," ujar Opick***
"Beli kue Rp 1.000, bayar parkir Rp 2.000 di Jalan Lumba-lumba sebelah Indomart," papar Afrizon***