Wujudkan Kota Layak Anak se-Riau, Orang Tua Diimbau Penuhi Hak Dengar Anak

Rapat-kota-layak-anak.jpg
(SOFIAH/RIAU ONLINE)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Dalam rangka pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak secara utuh diperlukan komitmen dan sinergi seluruh pihak terkait dalam pembangunan mulai dari unsur pemerintah, dunia usaha, media massa, lembaga profesi, akademisi, dan masyarakat. Bahkan anak harus terlibat secara aktif dalam mewujudkan kota layak anak.

Hal itulah yang disampaikan Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan, Tengku Fauzan Tambusai, mengenai pentingnya mendengar suara anak dan mengapresiasi harapan anak itu sendiri.

"Harapan mereka pun hendaknya mampu diimplementasikan oleh pemerintah ke dalam sebuah kebijakan program dan kegiatan yang memiliki perspektif perlindungan anak. Secara umum hak-hak yang diamanahkan dalam undang-undang perlindungan anak diantaranya adalah hak untuk mendapatkan pendidikan, hak untuk mendapatkan layanan kesehatan maksimal hak sipil dan kebebasan, hak untuk dilindungi dari diskriminasi dan eksploitasi yang sering terjadi sekarang ini, banyaknya kekerasan kepada anak," jelasnya saat mengisi Rapat Koordinasi Teknis Percepatan Kabupaten/Kota Layak Anak Se-Provinsi Riau Tahun 2023, Rabu 15 Maret 2023.

Fauzan menegaskan perlu untuk menjaga dan melihat kepekaaan sosial di sekitar untuk memenuhi hak dan memberikan perlindungan bagi anak, termasuk hak anak untuk didengar.


"Kadang anak-anak kita bercerita saat kita pulang kantor. Itu lebih capek ataupun sibuk sama handphone orang tuanya sendiri. Sehingga kita pun nggak mau mengapresiasi apa yang disampaikan oleh anak-anak. Anak pun jadi mencari jalan sendiri untuk menghibur dirinya," katanya.

Menurutnya, ketidakhadiran orang tua dalam memenuhi hak untuk didengar menjadi kegundahan hati anak-anak. Ia menegaskan masalah ini tidak bisa dianggap remeh, 

Ia pun berharap seluruh kota dan kabupaten dapat menjadi daerah layak anak dan ramah untuk tumbuh kembang anak.

"Ini semua bagian dari sebuah program kebijakan buat skala nasional yang disebut dengan kabupaten kota layak anak. Tentu saja semua cita-cita tersebut tidak akan mampu terwujud bila hanya didasari oleh keinginan dari pemerintah saja. Perlu adanya komitmen kuat dan sinergi yang dilandasi dari kesadaran dan peranan aktif dari berbagai pihak," harapnya.