API Riau Gelar Kelas Berbagi Rekawarna Tekstil Indonesia

API-Riau2.jpg
(API Riau)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-BPD Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Riau kembali menyelenggarakan Kelas Berbagi di Perpustakaan Soeman HS Provinsi Riau pada Selasa, (15/2/2023). Kegiatan Kelas Berbagi merupakan program kerja BPD API Riau tahun 2023.

Kelas Berbagi kali ini mengusung tema Rekawarna Tekstil Indonesia 2023/2024 yang dipersembahkan oleh Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) berkolaborasi dengan produsen serat rayon berkelanjutan PT Asia Pacific Rayon (APR).

Materi terkait tren warna dalam dunia fesyen tersebut dibawakan oleh Dr. Tyar Ratuannisa yang merupakan tim Riset Indonesia Trend and Color Studies, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung.

Kegiatan ini diikuti oleh 30 peserta yang terdiri dari para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di bidang kain tradisional Riau, penjahit, dan brand fesyen yang sebagian besar telah menjadi anggota BPD API Riau.

Kelas Berbagi juga terbuka untuk umum namun dengan menjadi anggota secara langsung pelaku UMKM bisa memperoleh manfaat dari program-program kerja seperti kelas berbagi, workshop dan pendampingan dari asosiasi berskala nasional tersebut.

Pada sesi interaktif, peserta antusias bertanya terkait pencampuran warna untuk menghasilkan kain maupun pakaian jadi nan indah dan diminati banyak pembeli.


Salah satu di antara pembatik Riau yang hadir mengutarakan pertanyaan terkait warna batik yang tetap trendi namun tidak menghilangkan kekhasan warna batik Riau.

Dr Tyar Ratuannisa mengapreasiasi semangat dan antusiasme peserta Kelas Berbagi dalam mempelajari tren-tren warna terbaru di dunia fesyen.

“Saya senang karena ibu-ibu yang hadir sangat antusias sekali. Terlebih saat belajar tren warna ini. Saya paham mereka mungkin selama ini terkendala dengan bagaimana bisa mengikuti tren fesyen namun tetap ingin mempertahankan DNA melayu Riau, namun saya yakin mereka bisa mengkolaborasikan corak dan warna khas Riau tersebut dengan tren warna saat ini,” papar Tyar usai memberikan materi.

Redma Gita Wirawasta, Ketua APSyFI melihat potensi besar dalam tekstil Riau yang masih bisa dikembangkan agar lebih maju.

“Saya melihat potensi yang besar untuk tekstil di Riau yang masih bisa dikembangkan dan diperluas. Khususnya untuk Batik Riau yang khas dan masih sangat bisa dipasarkan secara lebih luas lagi lewat kerjasama antara satu sama lain, saya optimis Bisnis tekstil di Riau semakin maju lagi,” ujar Redma.

Hal senada disampaikan Arniningsih, Wakil Ketua BPD API Riau sekaligus pemilik usaha Batik Seroja dan NZ Craft.

“Kami sangat senang kegiatan ini dapat terlaksana. Hal ini tentunya berkat dukungan dari APSyFI dan APR. Melihat antusias para peserta, semangat kami jadi semakin terlecut untuk terus mendampingi UMKM lokal agar semakin progresif dan kompetitif di kancah industri fesyen yang lebih luas,” ucap Arniningsih.

API adalah organisasi tekstil yang mencakup seluruh sektor industri tekstil mulai dari hulu hingga hilir. Asosiasi ini berfokus pada melayani kebutuhan dan kepentingan anggota dengan menggandeng pemerintah, pengusaha tekstil, supplier mesin tekstil, asosiasi desainer, universitas dan akademisi, pers, ahli tekstil dan lainnya untuk mengembangkan industri tekstil dan perdagangan Indonesia.