Angka Stunting di 5 Daerah Riau Berhasil Ditekan

Wakil-Gubri-Edy-Natar2.jpg
(Dok. Diskominfotik Pemprov Riau)

Laporan: Sofiah 

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Stunting masih menjadi sorotan dalam dunia kesehatan. Upaya pencegahan pun dilakukan agar tumbuh kembang anak sehat dan bisa meningkatkan gizi serta kualitas sumber daya manusia (SDM).

Provinsi Riau juga menjadi salah satu bagian dari penanganan stunting. Seperti disampaikan Wakil Gubernur Riau, Edy Natar, saat menghadiri forum percepatan penurunan angka prevalensi stunting dan Rapat Kerja Daerah Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana tingkat Provinsi Riau.

Menurutnya, angka stunting di Riau telah berhasil ditekan. Katanya, ada lima daerah yakni Rokan Hilir, Bengkalis, Kampar, Kota Dumai, dan Indragiri Hulu (Inhu) dengan angka stunting rendah.

"Pada 2021 prevalensi stunting sebesar 22,3 persen menurun menjadi 17,0 persen pada 2022," ucapnya.


Rincinya, Kabupaten Rokan Hilir pada tahun 2021 memiliki angka prevalensi stunting sebesar 29,7 persen kemudian turun menjadi 14,7 persen pada tahun 2022.

Kemudian, Kabupaten Bengkalis dari 21,9 persen tahun 2021 menjadi 8,4 persen tahun 2022, Kabupaten Kampar dari 25,7 persen tahun 2021 menjadi 14,5 persen tahun 2022.

Lalu, Kota Dumai dari 23,0 persen tahun 2021 menjadi 14,5 persen tahun 2022, dan Kabupaten Indragiri Hulu dari 23,6 persen tahun 2021 menjadi 16,7 persen pada tahun 2022.

Berhasilnya menurunkan stunting di Riau bukan berarti tugas saat ini sudah selesai dan lengah. Namun, harus bisa menekan agar SDA sehat. 

"Para calon pengantin (catin) sebelum menikah harus melakukan pemeriksaan kesehatan di fasilitas kesehatan," tegasnya.

Sejauh ini, kata purnawirawan TNI itu, Riau telah membentuk tim percepatan penurunan stunting (TPPS) di tingkat Provinsi Riau, tingkat kabupaten/kota, dan tingkat TPPS, tingkat kecamatan tingkat Kelurahan, dan desa. Kemudian, terdapat tim pendamping keluarga sebanyak 3.550 dan tim audit kasus stunting yang melibatkan para ahli atau pakar di setiap kabupaten/kota.