Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) terjadi di Jalan Bupati, Kecamatan Tambang, Dusun II Desa Tanjung Kudu, RT 3/RW 1 Kabupaten Kampar, Jumat, 1 Maret 2022 sekitar pukul 14.00 WIB/DEFRI CANDRA /Riau Online
(DEFRI CANDRA /Riau Online)
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Wakil Ketua Komisi II, Zulfi Mursal, menanggapi terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di empat kabupaten di Riau.
Zulfi mengatakan, dalam menangani Karhutla perlu ketelitian dan persiapan dari pemerintah, baik menetapkan status siaga maupun menghalau penyebaran kebakaran.
"Karhutla perlu diteliti lagi dan dipersiapkan agar tidak menyebar ke mana-mana, seperti beberapa tahun lalu," katanya, Senin, 6 Februari 2023.
Politikus PAN itu mengakui memang pada 2022 Pemprov Riau patut diapresiasi karena berkurangnya Karhutla di berbagai wilayah di Riau.
"Tapi kan tak ada jaminan untuk tahun ini akan berkurang kembali. Makanya saya minta agar bersiap-siap supaya bisa mengantisipasi secepatnya agar Karhutla tak terjadi dengan parah," terangnya.
Berdasarkan laporan yang diterima Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, karhutla terjadi Kabupaten Bengkalis, Siak, Kota Pekanbaru, dan Dumai.
Kepala BPBD Riau, M Edy Afrizal, menyebut karhutla yang terjadi di empat daerah tersebut seluas 6,78 hektare.
"Untuk di Kota Dumai luas Karhutla yang sudah terjadi sekitar 1 ha, kota Pekanbaru 4,5 hektare, Kabupaten Bengkalis 1,18 hektare dan Kabupaten Siak 0,1 hektare," katanya.
Edy mengatakan pihaknya telah menggelar rapat koordinasi dengan BPBD Kabupaten/Kota untuk mengantisipasi meluasnya karhutla. Terlebih lagi, kata Edy, BMKG Stasiun Pekanbaru memprediksi akan melanda Riau pada Februari ini.
Berdasarkan hasil rapat tersebut, BPBD Riau telah meminta BPBD di Kabupaten/Kota untuk menetapkan status siaga darurat karhutla lebih cepat jika sudah memenuhi unsurnya.
"Kalau sudah ada dua daerah yang menetapkan status siaga darurat Karhutla, nanti ditingkat provinsi Riau juga akan menetapkan status serupa," tutupnya.