30 Anggota API BPD Riau Ikuti Kelas Optimalisasi Digital Marketing

API-BPD-Riau.jpg
(istimewa)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Membangun usaha dengan lebih baik lagi memang pas untuk menggambarkan resolusi yang ingin dicapai oleh Ibu-ibu penenun, pembatik, dan penjahit di Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) BPD Riau.

Sebanyak 30 anggota dari API BPD Riau mengikuti kelas berbagi bertema Optimasisasi Digital Marketing pada minggu kedua di Januari ini. Peserta yang hadir berasal dari berbagai daerah di provinsi Riau, sebagian besar merupakan pemilik usaha kecil dan menengah (UKM) dibidang kain tradisional dan produk fashion.

Kegiatan dihelat oleh API BPD Riau dengan menghadirkan pasangan pebisnis muda lokal sekaligus pemilik merek hijab syar’i Alwafa yakni Hamdu Nanda dan Elaeis Pratiwi.

Pada kegiatan tersebut, para peserta diberikan dasar-dasar bersosial media sebagai salah satu kanal mempromosikan bisnis. Kegiatan diselingi dengan praktik mulai dari bagaimana cara mengoptimalkan fungsi bio pada sosial media hingga bagaimana cara memaksimalkan fitur-fitur yang ada di sosial media tersebut.

Basrie Kamba selaku Ketua Umum API BPD Riau menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan awal dari rangkaian jangka panjang asosiasi dalam memajukan bisnis-bisnis dibidang fashion di Riau.

“Awal tahun yang baik ini memberikan kita semangat untuk bersama-sama memperbaiki bisnis dari tahun sebelumnya. Kami melihat potensi pasar yang besar bagi produk-produk usaha dari anggota API, namun mereka masih terbatas dalam hal memasarkan produknya tersebut secara luas,” ungkap Basrie.



“Itulah mengapa kami berinisiatif membuka tahun ini dengan memberikan pelatihan terkait Digital Marketing, agar mereka mampu menjangkau pasar yang lebih luas,” tambahnya.

Elaeis Pratiwi, salah satu pemberi materi kelas berbagi ini menyampaikan bahwa sosial media memiliki dampak yang besar bagi penjualan pada usaha hijabnya.

“Dari namanya, sosial media sejatinya adalah media untuk bersosial, sehingga yang saya coba jelaskan agar teman-teman dapat secara optimal mempromosikan produk usahanya namun tetap diisi dengan konten-konten sosial,” terang Elaeis.

Salah satu peserta dari Pangkalan Kerinci, kabupaten Pelalawan, Wiwik Sundari menyampaikan dirinya merasa beruntung dapat mengikuti pelatihan ini. “Saya awalnya mengikuti Kelas Berbagi ini karena diajak, namun setelah mengikuti, saya merasa manfaatnya dapat saya aplikasikan pada sosial media usaha jahit milik saya,” papar Wiwik yang juga pemilik Rumah Jahit Unyu. Ia juga mengaku langsung mendaftar menjadi Anggota API BPD Riau setelah mengikuti kegiatan ini.

 

Saat ini, lebih dari 40 anggota yang bergabung di API BPD Riau. Mereka memiliki latar belakang pengusaha kain tenun, batik, rumah jahit, dan brand fashion.