Ramai-ramai Soroti Jalan Rusak, Syamsuar-Edy Dianggap Cuma Pencitraan

Pelantikan-Syamsyuar-Edy-Natar.jpg
(Fakhrurrodzi)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Ketua Dewan Pimpinan Agung (DPA) Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau versi Mubes Dumai, Tan Seri Syahril Abubakar, menyoroti kondisi jalan rusak di Riau selama kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Riau, Syamsuar-Edy Natar.

Menurutnya, Syamsuar-Edy tak akan mampu menyelesaikan jalan yang rusak di sisa masa jabatannya yang tinggal sedikit.

"Sudah tiga tahun lebih berlalu seperti ini juga kondisinya, jalan yang diperbaiki ini masih rusak parah. Tak diselesaikan. Sementara jalan kan urat nadi masyarakat, perekonomian dan lainnya tak bisa diabaikan begitu saja," kata Syahril saat dihubungi RIAUONLINE.CO.ID, Selasa, 3 Januari 2023.

Syahril memang memaklumi jika perbaikan jalan tersendat karena Pandemi Covid-19. Tapi, katanya, untuk sisa waktu masa jabatan Syamsuar-Edy tak akan mungkin bisa maksimal.

"Itu yang saya ragukan. Tapi untuk gubernur berikutnya bisa lah. Ini persoalan waktu bukan meragukan kemampuan Syamsuar-Edy," ujarnya.

"Janganlah marah-marah ke dinas. Saya nilai ini lebih ke pencitraan saja, mengapa pula marah-marah ke Kadis PU. OPD kan kalau teranggarkan ya kerja, begitu saja," lanjut Syahril.

Sebab itu, Syahril meminta Pemprov Riau segera rapat khusus soal jalan dengan Pemda kabupaten/kota dan pemerintah pusat.

"Bawa video kondisi jalan masing-masing, kan tak mungkin pula gubernur keliling melihat satu-satu, waktunya singkat. Minimal di kepemimpinan Syamsuar-Edy ini ada rekam jejak database perbaikan jalan untuk diteruskan ke gubernur selanjutnya agar dituntaskan," jelasnya.

"Kemudian DED-nya sudah dihitung, jadi kalau pemerintah pusat membantu gampang, jangan lagi sibuk baru buat DED," imbuh Syahril.

Senada, Anggota DPRD Riau, Kelmi Amri, mengatakan sebelumnya pihak legislatif selalu menyoroti kondisi jalan yang sangat memprihatinkan.

"Di awal masa jabatan Gubernur susah disoroti. Tapi gubernur dan Wagub tak pernah secara khusus menganalisa kondisi ini sehingga perlu perhatian extra. Jadi kalau sekarang semakin parah ya terima saja kondisi dan kenyataannya tak perlu disemprot juga Kadis PU itu," terangnya.

Menurut Politikus Demokrat itu, perkara kerusakan jalan di Riau bukan hanya terjadi di 2022, namun sejak awal Syamsuar-Edy dilantik, kondisi jalan memang parah.

"Karena tak fokus jadi akumulasi hingga 2022. Seluruh ruas jalan provinsi itu mengkhawatirkan yang sudah selesai dibangun saja tak mampu kita pelihara, contohnya jalan Pekanbaru-Tapung-Rohul. Kemudian Rantau Berangin-Arah Rohul, Air Molek, dan sebagainya," tutur Kelmi.

"Kami berharap Kadis PU, gubernur dan Wagub fokus lakukan pemeliharaan jalan di 2023 dengan maksimal. Semoga rapat evaluasi memberi solusi baik terhadap kondisi ruas jalan provinsi," tandasnya.