(istimewa)
(istimewa)
RIAU ONLINE, TELUK KUANTAN-Proses perekrutan tenaga honorer di Kabupaten Kuansing mendapat sorotan sejumlah fraksi di DPRD Kuansing. Termasuk soal besaran honorer yang diberikan oleh pemerintah daerah yang relatif kecil.
Menjawab hal itu, Pelaksana tugas (Plt) Bupati Kuansing Suhardiman Amby menyampaikan bahwa terhadap besaran gaji di tahun 2023 akan dilakukan penyesuaian dengan memperhatikan kemampuan keuangan daerah.
"Termasuk soal jumlah tenaga honorer yang akan dipekerjakan tahun 2023 mendatang akan disesuaikan dengan kebutuhan pada setiap perangkat daerah," kata Suhardiman saat menyampaikan jawaban pemerintah terhadap pandangan umum fraksi di DPRD Kuansing terhadap Ranperda APBD Kuansing Tahun Anggaran 2023, Senin, 28 November 2022.
Kemudian terkait mekanismes perekrutan honorer pada masa yang akan datang akan menjadi perhatian pemerintah.
Data yang dimiliki RIAUONLINE.CO.ID, pada tahun 2021 lalu Pemkab Kuansing mengalokasikan angggaran untuk merekrut sebanyak 2.200 tenaga honorer. Namun BKPP sendiri tidak pernah menerima laporan dari masing-masing OPD berapa jumlah tenaga honorer yang direkrut.
Proses penerimaan tenaga honorer di Kuansing tidak semua OPD melakukan secara terbuka. Karena memang yang merekrut tenaga honorer ini diserahkan kepada Kepala OPD.
SK terhadap tenaga honorer ini kepala OPD yang mengeluarkan, jadi Kepala OPD yang melakukan evaluasi terhadap tenaga honorer apabila kurang produktif.
Proses ini juga rawan disalahgunakan untuk memasukan keluarga dekat sang oknum pejabat.
Kemudian pada tahun 2022 Pemerintah Daerah Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau kembali merekrut sebanyak 2.700 tenaga honorer.
Baca Juga
Meskipun perekrutan tenaga honorer sebagian besar tidak dilakukan transparan namun Pemkab kembali mengalokasikan anggaran pada APBD 2022 untuk 2.700 tenaga honorer.