Tim Satgas UIR Cari Bukti Pelecehan Seksual Mahasiswa Asal Jakarta

Kampus-UIR.jpg
(RAHMADI DWI PUTRA/RIAUONLINE.CO.ID)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Kepala Bagian Humas dan Protokoler Universitas Islam Riau (UIR), Harry Setiawan, mengatakan pihaknya enggan berprasangka buruk terkait kasus dugaan pelecehan seksual terhadap mahasiswa asal Jakarta.

Harry menyebut belum ada bukti yang cukup untuk memastikan pelecehan tersebut terjadi di kampus UIR. 

"Saya pikir sebenarnya kita bisa klaim ini (pelecehan seksual, red) terjadi, kalau sudah ada bukti yang bisa kita kumpulkan untuk sementara," ungkapnya, Jumat (28/10). 

Sementara tim tim Satgas Pencegahan Penanganan Perundungan Kekerasan Seksual (P3KS) sudah bergerak melakukan investigasi secara internal sejak 24-25 Oktober 2022 lalu.  

Harry menjelaskan tim satgas berupaya mengumpulkan fakta, menyimpulkan informasi sebanyak-banyaknya untuk ditarik kesimpulan benar atau tidaknya tindakan pelecehan tersebut terjadi di asrama kampus UIR.

Tim pencari fakta, kata Harry, melakukan tugas sesuai mandat SK REKTOR 8 Juli 2022, SK Tim Satgas tahun 2022 untuk penanggulangan kekerasan seksual perundungan dan intoleransi. 

"Jadi kita belum bisa mengatakan ini terjadi, kita sedang mengumpulkan fakta melalui yang sudah diperintahkan rektor untuk segera mencari fakta," ujarnya.



Harry memaparkan bahwa tim pencari fakta dugaan pelecehan seksual ini tergabung dalam macam unsur, mulai dari bidang hukum dan etik fakultas, psikolog, dan humas.

"Jumlah timnya saya tidak tahu berapa," sebutnya.

Sementara, tim satgas telah memanggil pengelola asrama dan penanggung jawab program untuk menelusuri kebenaran kasus ini. Tim Satgas P3KS juga telah melakukan rapat dengan Wakil Rektor III UIR bagian kemahasiswaan. 

"Kita membahas kronologisnya yang terjadi seperti apa, untuk langkah konkritnya siang ini tim Satgas akan turun ke asrama untuk menemukan fakta, mengumpulkan bukti-bukti, lalu mencari informasi terkait sanksi-sanksi yang ada," paparnya. 

Namun, Harry tidak mengetahui jumlah pasti mahasiswa yang sudah dimintai keterangan sejauh ini. 

"Kita pastikan dulu terjadinya seperti apa sehingga nantinya akan mengerucut kepada mahasiswa atau terduga pelaku, kita sudah punya bukti yang cukup" paparnya. 

UIR merupakan satu-satunya kampus di Sumatera yang melangsungkan program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM). Disebut Harry, program PMM telah berjalan selama dua tahun sejak 2021 lalu.

"Semester ini running bulan September, dia satu semester programnya. Semester ini running, September insyaAllah selesai UAS di Januari 2023 di semester ganjil," 

Disebutkan Harry, data terakhir mahasiswa yang tergabung dalam PMM sebanyak 136 dari seluruh Indonesia. 

"Pokoknya seluruh Indonesia berkumpul di sini karena semangatnya PMM itu bertukar sementara bermakna selamanya, nah itu yang semangat dari kementerian yang kita adopsi untuk kita laksanakan di sini," tutupnya.