Pj Wali Kota Pekanbaru, Muflihun beserta rombongan meninjau lokasi terdampak banjir di Gang Rawajadi, Jalan Gunung Raya, Kelurahan Rejosari, Kecamatan Tenayan Raya, Kamis, 6 Oktober 2022.
(LARAS OLIVIA/RIAUONLINE)
RIAUONLINE, PEKANBARU - Penanganan banjir di Kota Pekanbaru tidak berlanjut hingga akhir tahun 2022. Rencana penanganan banjir baru berlanjut pada 2023 mendatang lantaran keterbatasan anggaran.
Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru, Muflihun, menyebut bahwa untuk penanganan banjir tentu butuh alat pendukung. Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru berencana memberi eskavator amfibi untuk mendukung normalisasi sungai.
Dirinya menjelaskan, untuk pembelian eskavator amfibi jumlah unitnya tidak bisa terlalu banyak karena harga yang mahal. Harga satu unit eskavator amfibi saja bisa mencapai Rp 4,5 miliar.
Alat ini bisa membantu normalisasi sungai secara berkala agar tidak terjadi pendangkalan maupun penyempitan aliran sungai. Mereka juga berencana membeli beberapa unit mini ekskavator untuk membantu pengerukan drainase atau parit kota.
Dirinya menyebut mini eskavator untuk menjangkau drainase atau parit. Ada beberapa ruas jalan tidak bisa dilalui alat berat.
"Itu yang rencana kita anggarkan untuk mendukung penanganan banjir di tahun 2023," kata Muflihun, Selasa, 11 Oktober 2022.
Untuk tahap awal, satu unit eskavator amfibi yang bakal dibeli pemerintah kota untuk normalisasi sungai. Ia juga berencana meminjam satu unit eskavator amfibi lagi dari pemerintah provinsi untuk sementara.
Dirinya pun mendorong agar dinas terkait mengejar potensi pendapatan daerah. Ia menilai harus ada peningkatan pendapatan daerah dibanding tahun sebelumnya agar mengakomodir anggaran penanganan banjir.