Banjir di Pasar Bawah, Mardianto Manan: Tata Kelola Kota yang Goblok

Komisi-I-DPRD-Provinsi-Riau3.jpg
(Humas DPRD Riau)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Anggota Komisi I DPRD Riau, Mardianto Manan, menegaskan penyebab bisa terjadinya banjir Pasar Bawah karena tata kelola kota Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru yang goblok.

"Goblok namanya. Perencanaan kota yang goblok. Pasar Bawah itu di ujung drainase dekat Sungai Siak, bisa pula banjir," tegasnya kepada wartawan, Selasa, 4 Oktober 2022.

Anggota DPRD Riau yang juga Pengamat Tata Ruang Kota itu menyampaikan, dalam menangani banjir dibutuhkan interkoneksi.

"Interkoneksi itu yang tak boleh terputus, kalau terputus menggenang air itu. Yang direncanakan oleh pemimpin dan penentu yang goblok," katanya.


Banjir-banjir yang ada di Pekanbaru, menurut Mardianto, karena manajemen tata kelolanya belum sempurna, bahkan tidak dilakukan oleh Pemko Pekanbaru.

"Terakhir Firdaus juga tak melaksanakan. Mudah-mudahan Muflihun ini dengan jabatan Pj melaksanakannya. Ini jangka panjang, yang perlu dilakukan di Pekanbaru itu masterplan drainase, tapi itu tak ada," tutur Mardianto.

Anggota dewan Dapil Inhu-Kuansing itu mengungkapkan meski ada konsultan kota tenaga ahli yang sebelumnya mengatakan sudah ada masterplan, menurutnya itu tidak ada. 

"Karena masterplan drainase itu dituangkan dalam bentuk Perda yang disepakati eksekutif dan legislatif. Kalau hanya kajian doktor konsultan kota yang dibayar Pemko lalu dia jabarkan sekian titik banjir, tapi bagaimana sekian titik itu terkoneksi tak dilakukan ya sama saja," tegasnya.

Hal itu dikatakannya karena persoalan banjir itu interkoneksi. Lanjutnya kalau tidak terkoneksi maka banjir akan terjadi.

"Ada peta kontur dan topografi, mana yang rendah mana yang tinggi. Disesuaikan sama sungai siak misalnya. Alasan-alasan walikota sebelumnya kan lokasi banjir bukan bagiannya, melainkan misalnya APBN atau APBD. Makanya perlu koordinasi antar pimpinan ini. Kadis PUPR juga selama ini tak paham," tandasnya.