Zulkifli Indra Sebut BUMD Bebani APBD Riau

zulindra.jpg
(Humas DPRD Riau)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Wakil Ketua Komisi III DPRD Riau, Zulkifli Indra, menyoroti pernyertaan modal untuk perusahaan pelat merah yang dinilai membebani APBD Riau.

 

Zulkifli Indra mengatakan, pihaknya telah meminta Inspektorat dan Badan Pendapatan Daerah mengevaluasi kinerja seluruh BUMD.

 

 

"Kami sudah rapat dengar pendapat dengan Inspektorat dan Bapenda. Sesuai komitmen kepala Inspektorat dan Bapenda akan dimonitor terus supaya BUMD itu ada peningkatan PAD-nya, sehingga tidak lagi membebani Pemda," kata Zulkifli Indra, Rabu, 28 September 2022.

 

Menurut Politikus Demokrat itu, BUMD yang ada tak memiliki orientasi pasar sehingga kurang menghasilkan profit. Belum lagi, lanjutnya, mengenai perubahan badan hukum BUMD.

 

"Ada perubahan badan hukum. Sebentar lagi ada penambahan untuk BUMD baru. Cuman BUMD-nya apa belum sampai kepada kami," ujarnya.

 


 

 

 

Sebelumnya, Komisi III memanggil enam BUMD secara bergantian untuk dimintai keterangan soal capaian program kerja selama tahun 2022 ini. Evaluasi ini dilakukan agar BUMD lebih produktif dan inovatif dalam mencapai target-target kerja.

 

Keenam BUMD yang didorong Komisi III untuk diaudit inspektorat yakni PT Pengembangan Investasi Riau (PIR), PT Jaminan Kredit Daerah (Jamkrida), PT Permodalan Ekonomi Rakyat (PER), PT Sarana Pembangunan Riau (SPR) dan PT Riau Petroleum dan BRK Syariah.