Kisah Badut Penjual Balon, Berkeliling Kota Pekanbaru dengan Segenggam Harapan

Syafril.jpg
(Istimewa)


RIAUONLINE, PEKANBARU - Menjadi seorang penjual balon bukan sebuah pilihan bagi Syafril. Namun, keadaan ekonomi yang kian sulit memaksanya untuk bertarung di bawah terik matahari demi menghidupi kedua anaknya, meski kondisinya baru saja sembuh dari suatu penyakit.

Syafril harus berjuang seorang diri lantaran sang pendamping telah belih dulu menghadap Sang Pencipta, setelah sebuah kecelakaan lalu lintas beberapa tahun lalu.

Di sebuah rumah kontrakan kecil nan sederhana di Jalan Imam Munandar, Harapan Raya, Pekanbaru, Syafril hidup sangat sederhana bersama dua putrinya yang sudah putus sekolah, karena tak ada biaya.

Biaya kontrakan Rp 650 ribu per bulan, serta kebutuhan hidup sehari-hari untuk dirinya dan kedua putrinya, mengharuskannya berkeliling hingga kala senja tiba.

 

 


Sebelum fajar menyingsing, Syafril telah lebih dulu bersiap dengan balon-balonnya berkeliling menghadapi hiruk pikuk Kota Pekanbaru dengan kostum badutnya. Ia berharap dagangannya terjual habis setiap harinya.

Tak seperti pedangan pada umumnya, Syafril yang tak berteriak hanya menempelkan harga di bagian belakang kostum badut yang dikenakannya. Di secarik kertas ia tulis Rp 5.000 saja untuk dua balon dagangannya.

Dia menjual balon tanpa bersuara seperti orang berdagang pada umumnya yang meneriaki dagangan agar laris dan laku terjual semua.

Seraya memegang dua ikat balon di tangan kiri dan kanannya, Syafril berjalan menyusuri Kota Pekanbaru.

 

 

Sebelum senja tiba, Syafril sudah harus kembali ke rumah. Setiap langkah kaki Syafril seakan berjalan dengan harapan kedua putrinya. Tapi apalah daya, dagangannya tak selalu laku. Tidak jarang ia pulang hanya dengan lelah memenuhi tubuhnya.

Kendati sulit, Syafril enggan mengeluh. Ia hanya bisa bersyukur dan berharap kelak kedua putrinya sukses, serta tak mengikuti jejaknya.

"Jalani saja, Insya Allah ada jalannya," ujar Syafril.

Setiap harinya Syafril pergi dengan penuh harapan dan pulang dengan penuh senyuman.