(Dok BBPOM)
(Dok BBPOM)
RIAUONLINE, PEKANBARU - Sebanyak 18 orang siswa di SDN 005 Pungkat, Kecamatan Gaung, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), keracunan setelah mengonsumsi permen bertekstur lunak buatan Cina, Senin, 12 September 2022 lalu.
Belasan anak SD tersebut membeli permen itu di kantin sekolah. Kemudian, mereka mengalami gejala keracunan, mulai dari sakit kepala, sakit perut, dan kembung, setelah mengonsumsi permen dengan kemasan bentuk buah-buahan tersebut.
“Iya benar. Ada siswa di SDN 005 Pungkat yang mengalami keracunan makanan dari permen lunak buatan Cina,” Kapolres Inhil, AKBP Norhayat, Kamis, 15 September 2022.
Setelah mendapat laporan tersebut, Kapolsek Gaung, Iptu H Simarmata, langsung berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan BPOM untuk segera mengecek makanan yang dikonsumsi para siswa hingga keracunan.
Baca Juga
“Saat ini kondisi pelajar SDN 005 telah pulih setelah diberi obat paracetamol dan antasida,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala BPOM Pekanbaru, Yosef Setiawan, mengatakan sebagai bentuk pengawasan post market, BPOM melakukan pemeriksaan sarana, sampling, dan pengujian produk yang telah mendapatkan izin edar.
Ia menegaskan, pelaku usaha, produsen, importir, distributor, dan retail, wajib mengimplementasikan cara produksi pangan olahan hingga cara peredaran pangan olahan yang baik untuk jaminan mutu serta keamanan pada setiap tingkatan.
"Apabila berdasar pengawasan post market ditemukan ketidaksesuaian, maka dapat dikenakan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku," tegasnya.
Dalam kasus ini, BPOM Pekanbaru akan menurunkan tim ke Inhil untuk menelusuri peredaran permen lunak tersebut.
"Kami akan turunkan tim untuk telusur ke tingkat distributor, sembari menunggu hasil pengujiannya," tutup Yosef.