RIAU ONLINE, PEKANBARU - Serikat Sopir Truk Pekanbaru (SSTP) bergabung bersama Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Majelis Penyelamat Organisasi (MPO) cabang Pekanbaru dalam aksi unjuk rasa penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), Senin, 5 September 2022.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) SSTP, Azwendi, mengatakan kenaikan harga BBM benar-benar membuat pihaknya kewalahan.
"Kami yang tadinya ada orderan jadi tak ada. Kami terpanggil, karena kami sebagai sopir truk paling terkena dampak," katanya, Senin, 5 September 2022.
Ia merasa pemerintah benar-benar tega kepada khalayak terutama sopir truk. Menurutnya, kenaikan pengeluarannya setelah BBM naik mencapai 30 persen.
"Order yang cancel juga tak sesuai dengan biaya order dengan pengeluaran kami. Kita baru terbangun dari covid yang bertahun-tahun, sekarang dihantam lagi kenaikan BBM," tegasnya.
Azwendi mengajak seluruh pihak agar meminta pemerintah menurunkan kembali harga BBM agar tidak menyusahkan sebagaimana hari ini.
"Kami menghimbau kepada seluruh supir agar turun melakukan aksi. Akan kami buktikan bahwa ini mengganggu dampak ekonomi kami kepada supir truk," tutupnya.