Direktur Perumdam Tirta Siak Agung Anugrah didampingi Asisten II Setdako Pekanbaru El Syabrina saat press conference terkait adanya penyesuaian tarif air baru yang diberlakukan September 2022/Laras Olivia/RIAUONLINE.
(Laras Olivia/RIAUONLINE.)
RIAU ONLINE, PEKANBARU-Masyarakat Kota Pekanbaru bisa menikmati layanan air bersih. Proyek sistem penyediaan air minum (SPAM) Pekanbaru dengan kapasitas 750 liter per detik akan mulai beroperasi atau commercial operation date (COD) tahap pertama, pada 30 September 2022.
Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Siak Kota Pekanbaru memberlakukan penyesuaian tarif air baru kepada pelanggan untuk tahap awal pada, 1 September 2022. Adanya penyesuian tarif baru ini sejalan dengan program Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setdako Pekanbaru El Syabrina menjelaskan, adanya penyesuaian tarif ini sesuai dengan kualitas air bersih yang didapatkan oleh pelanggan. Produksi SPAM yang disalurkan PDAM bakal diawasi langsung oleh Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru.
"Ini sesuai dengan Keputusan Wali Kota Pekanbaru Nomor: 395 tahun 2022 tanggal 28 Mei 2022. Dengan upaya ini diharapkan air bersih yang diterima masyarakat melalui jaringan PDAM akan terjamin kebersihan dan kualitasnya, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat luas," jelasnya, Selasa 30 Agustus 2022.
Ia menyebut, setelah mulai beroperasi komersial tahap pertama, PDAM Pekanbaru harus membeli air yang diproduksi SPAM dan menyalurkannya kepada para pelanggan. Penyesuaian tarif air baru yang dilakukan Perumdam Tirta Siak agar tidak mengalami kerugian dalan waktu terus menerus.
"Perumdam Tirta Siak harus sehat, kalau rugi terus berarti sakit. Jika ada penyesuaian tarif air baru, artinya pelayanan kepada pelanggan pun harus ditingkatkan," kata El Syabrina.
Menurutnya, sistem perpipaan PDAM Pekanbaru sebelumnya masih aset dari proyek yang dibangun pada 1973 silam. Kondisi pipa banyak rusak dan keropos dimakan usia. Dengan adanya proyek KPBU ini, fasilitas perpipaan PDAM dilakukan peremajaan dan penambahan jaringan pipa.
"Kita dapat warisan dari provinsi itu dibangun pada tahun 1973. Pipa yang ada sekarang juga sudah uzur, akibatnya sering terjadi pecah pipa. Kalau kita naikkan tekanannya nanti pipa pecah, kalau tekanan air tak dinaikkan aliran air ke masyarakat tak lancar. Maka, untuk perbaikan itu memakan biaya yang tak sedikit," ungkapnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, untuk proyek SPAM Pekanbaru, nilai proyek itu mencapai Rp 750 miliar yang berasal dari investor, kemudian untuk proyek SPAM Pekanbaru-Kampar nilainya Rp 1,750 triliun. Sehingga total investasi kedua proyek air minum di wilayah Pekanbaru dan Kampar tersebut mencapai Rp 2,5 triliun lebih.
"Kemampuan Pemko untuk itu tidak ada. Konsekuensinya jika sudah bekerjasama dengan KPBU, tentu tarif bisa sedikit lebih tinggi dibanding saat ini. Belum lagi biaya operasional, tapi masih pada batas tarif yang ditetapkan Pemprov," ulasnya.
Ia menyampaikan, penyesuaian atau kenaikan tarif terakhir pada tahun 2018. Dengan penyesuaian tarif ini, pihaknya ingin lebih menekankan pengayoman pemerintah dan layanan terhadap masyarakat.
Direktur Utama PDAM Pekanbaru, Agung Anugrah menjelaskan penyesuaian tarif ini bakal diberlakukan mulai 1 Oktober 2022. pihaknya sudah melakukan tahap sosialisasi kepada masyarakat.
"Dengan mulai beroperasinya SPAM Pekanbaru atau COD mulai 30 September 2022, kami menyesuaikan tarif kepada pelanggan. Untuk kualitas air yang diterima pelanggan kami menerapkan standar yang sesuai dengan pengawasan Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Pekanbaru," paparnya.
KPBU SPAM Pekanbaru ini mencakup Kecamatan Pekanbaru Kota, Sail, Sukajadi, Payung Sekaki, Senapelan, Limapuluh dan Bukit Raya. KPBU SPAM berkapasitas 750 liter per detik.
Dengan adanya penyesuain tarif air baru ini, ia berharap pelayanan bisa menjadi lebih maksimal. Masyarakat Kota Pekanbaru dapat menikmati air bersih yang dialirkan Perumdam Tirta Siak yang setiap harinya dilakukan uji klinis kelayakan air.
"Banyak keuntungan dengan menggunakan air dari Perumdam Tirta Siak. Lebih murah dari menggunakan sumur bor, juga lebih lebih sehat karena sudah sesuai dengan Permenkes nomor 492 tahun 2010," katanya mengakhiri.