RIAU ONLINE, SIAK-Dukung penurunan emosi Gas Rumah Kaca (GRK) Indonesia, Pemerintah Daerah Siak support program Forest and Land Used (FoLU Net Sink) dengan manfaatkan Ekosistem Semenanjung Kampar dan Suaka Margasatwa Kerumutan, Jumat, 29 Juli 2022.
Bupati Kabupaten Siak, Alfedri mengatakan bahwa inisiatif GRK ini sejalan dengan PERDA No. 4 Tahun 2022 tentang Siak menjadi Kabupaten Hijau, mengingat bahwa 36 persen kawasan ekosistem Semenanjung Kampar berada di wilayah administrasi kabupaten Siak.
"Mempertegas komitmen pemerintah kabupaten untuk kebijakan nasional capai net zero emissio, dengan pendekatan Indonesia FoLU Net Sink 2030,” kata Bupati Alfedri dalam sambutannya.
Alfedri juga menambahkan bahwa dengan penerapan FoLU Net Sink ini pula, diharapkan ada dampak positif serta peningkatan kualitas lingkungan hidup akan kesejahteraan masyarakat.
Tak hanya itu, Direktur Eksekutif Perkumpulan Manka, Juliarta Bramansa Ottay yang menyampaikan dalam jalankan komitmen FoLU, biodiversitas jadi salah satu aspek penting dari di semua tingkat dari pusat hingga daerah.
"Sebab ekonomi kita di tingkat makro hingga pola hidup masyarakat di sekitar hutan, semua bergantung dan memberi pengaruh pada biodiversitas,” kata Juliarta.
Kemudian pendapat lain disampaikan oleh Direktur Eksekutif EcoNusantara, Zul Fahmi menuturkan bahwa tekanan publik pada sektor swasta telah mendorong lahirnya komitmen untuk menerapkan praktik standard nasional dan internasional, sehingga timbul kesadaran dari pihak berkepentingan akan kondisi hutan dan gambut di Riau.
"Mengingat ekosistem gambut yang unik, maka penyelamatannya tidaklah optimal jika dilakukan secara sendiri-sendiri," katanya.
Zul juga memaparkan bahwa kondisi gambut merupakan hamparan yang terintegrasi secara hidrologis makan mulai dari pemerintahan, pemegang konsesi maupun masyarakat harus berkomitmen akan hal ini.