RIAUONLINE, PEKANBARU - Nama pendiri Kota Pekanbaru, Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazam Syah sudah diusulkan menjadi calon pahlawan nasional. Proses pengusulannya berlangsung pada akhir Maret 2022 lalu.
Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) Kota Pekanbaru juga mengusulkan dua tokoh di Kota Pekanbaru sebagai calon pahlawan daerah. Mereka yakni M.Taher dan Herman Abdullah.
Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru, Muflihun mendukung penuh usulan tersebut. Apalagi yang diusulkan merupakan sosok yang memiliki kontribusi besar bagi masyarakat Kota Pekanbaru.
"Kita dukung secara penuh dan luar biasa atas usulan para tokoh di Kota Pekanbaru," sebutnya, Kamis 2 Juni 2022.
Ia mengaku siap mendukung usulan tersebut apalagi dirinya merupakan putra kelahiran Kota Pekanbaru.
"Kita siap mendukung, apalagi saya merupakan putera kelahiran Pekanbaru," ulasnya.
Sementara, Ketua Tim TP2GD Kota Pekanbaru, Ayat Cahyadi memastikan bahwa seluruh dokumen terkait pengusulan sudah diserahkan. Ia menyebut untuk sementara berkas pengusulan dinyatakan lengkap oleh tim kementerian.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa pengusulan ini sudah melalui serangkaian tahapan. Mereka sudah menggelar seminar daerah dan seminar nasional sebelum mengusulkan nama pendiri Kota Pekanbaru.
Ayat mengajak masyarakat untuk ikut mendukung upaya memperjuangkan Sultan Siak Sri Indrapura yang kelima ini sebagai calon pahlawan nasional. Adanya dukungan dari berbagai lapisan masyarakat tentu memberi kesempatan besar
"Mohon dukungan seluruh elemen masyarakat atas usulan Marhum Pekan sebagai calon pahlawan nasional. Serta tokoh lainnya sebagai calon pahlawan daerah," ujarnya.
Marhum Pekan sendiri tidak hanya dikenal sebagai pendiri Kota Pekanbaru tapi merupakan panglima besar Kerajaan Siak Sri Indrapura. Sosoknya memimpin para tentara Kerajaan Siak Sri Indra Pura sejak kepemimpinan Sultan Siak kedua hingga Sultan Siak keempat.
Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazam Syah juga sempat terlibat aksi heroik dalam Perang Guntung melawan Kolonial Belanda. Peperangan itu dipicu oleh sikap Kolonial Belanda yang berbuat sewenang wenang kala itu.
Tentara dari Kerajaan Siak Sri Indrapura menyerang Loji Belanda di Guntung. Panglima besar yang memimpin penyerangan itu adalah Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazam Syah.
Ayat menyampaikan bahwa Marhum Pekan sangat banyak jasanya karena merupakan pendiri Kota Pekanbaru. Makam Marhum Pekan berada di sekitar Komplek Masjid Raya Pekanbaru, Senapelan.