RIAU ONLINE, PEKANBARU - Muflihun resmi menjabat sebagai Pejabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru usai menjalani pelantikan, Senin 23 Mei 2022 di Balai Pauh, Janggi Gedung Daerah, Jalan Diponegoro No. 23 Pekanbaru. Ia mengisi posisi Wali Kota Pekanbaru yang berakhir masa jabatannya pada Minggu, 22 Mei 2022.
Ada sejumlah perkerjaan rumah (PR) yang menanti dirinya. PR tersebut meliputi permasalahan yang belum tuntas di masa kepemimpinan Firdaus-Ayat.
Salah satu permasalahan yakni banjir di Ibukota Provinsi Riau ini. Total, masalah banjir di Kota Pekanbaru berada 371 titik. Jumlah titik ini tertuang dalam master plan penanganan banjir.
Selain itu, pengelolaan sampah hingga kini masih belum optimal. Padahal Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru sudah mengandeng dua mitra yakni PT Godang Tua Jaya (GTJ) dan PT Samhana Indah (SHI). Namun, masih ada saja tumpukan sampah di wilayah lainnya.
PR lainnya yang menanti yakni permasalahan air bersih. Total saat ini jumlah pelanggan aktif PDAM Tirta Siak Pekanbaru mencapai 13.000 pelanggan atau sambungan rumah (SR).
Masyarakat yang mesti dapat sambungan mencapai 200 ribu SR. Jalan rusak akibat galian IPAL juga menjadi perhatian. Apalagi banyak jalan rusak menyebar di sejumlah kecamatan.
Pj Wali Kota Pekanbaru, Muflihun menyadari bahwa ada sejumlah PR yang harus ia tuntaskan.
"Sesuai arahan gubernur, PR kita seperti masalah banjir, jalan rusak dan banyak lagi. Kita coba benahi satu persatu," terangnya.
Menurutnya, perbaikan permasalahan yang ada di Kota Pekanbaru cukup berat. Ia menyadari ada banyak PR yang langsung disampaikan Gubernur Riau.
Muflihun mengaku bakal melakukan pembenahan secara internal lebih dulu. Ia menyebut hal itu sebagai prioritas untuk membenahi perangkat daerah kota.
"Sebelum kita benahi internal dengan baik, bagaimana kita melaksanakan kerja kita ke depan," jelasnya.