7 Fakta Menarik Kota Pekanbaru, Cek di Sini

Gedung-Pustaka-wilayah-Soeman-HS.jpg
(Azhar Saputra)

Laporan: Dwi Fatimah

RIAU ONLINE, PEKANBARU- Kota Pekanbaru merupakan ibukota dari Provinsi Riau. Pekanbaru juga merupakan salah satu kota dengan sentra ekonomi terbesar di Sumatera dan termasuk kota dengan tingkat pertumbuhan, migrasi dan urbanisasi yang tinggi.

Secara geografis, Pekanbaru terletak di jalur Lintas Timur Sumatera dan terhubung dengan beberapa Provinsi seperti Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Provinsi Jambi. Sedangkan wilayah administratif, Pekanbaru diapit oleh Kabupaten Siak di bagian timur dan utara, sementara Kabupaten Kampar pada bagian Barat dan Selatan.

Kota Pekanbaru terletak antara 101°14' - 101°34' Bujur Timur dan 0°25' - 0°45' Lintang Utara. Dengan ketinggian dari permukaan laut berkisar 5 - 50 meter. Permukaan wilayah bagian utara landai dan bergelombang dengan ketinggian berkisar antara 5 - 11 meter.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 1987 Tanggal 7 September 1987 Daerah Kota Pekanbaru diperluas dari ± 62,96 Km² menjadi ± 446,50 Km², terdiri dari 8 Kecamatan dan 45 Kelurahan/Desa. Dari hasil pengukuran/pematokan di lapangan oleh BPN Tk. I Riau maka ditetapkan luas wilayah Kota Pekanbaru adalah 632,26 Km².

Dengan meningkatnya kegiatan pembangunan menyebabkan meningkatnya kegiatan penduduk di segala bidang yang pada akhirnya meningkatkan pula tuntutan dan kebutuhan masyarakat terhadap penyediaan fasilitas dan utilitas perkotaan serta kebutuhan Lainnya. Untuk lebih terciptanya tertib pemerintahan dan pembinaan wilayah yang cukup luas, maka dibentuklah Kecamatan Baru dengan Perda Kota Pekanbaru No. 4 Tahun 2003 menjadi 12 Kecamatan dan Kelurahan/Desa baru dengan Perda tahun 2003 menjadi 58 Kelurahan/Desa.

Kota Metropolitan ini memiliki jumlah penduduk 1.064.566 jiwa.

Pekanbaru dibelah oleh Sungai Siak yang mengalir dari barat ke timur dan berada pada ketinggian berkisar antara 5 - 50 meter di atas permukaan laut. Kota ini termasuk beriklim tropis dengan suhu udara maksimum berkisar antara 34,1 °C hingga 35,6 °C, dan suhu minimum antara 20,2 °C hingga 23,0 °C

Selain itu, ada beberapa fakta menarik tentang Pekanbaru. Berikut Fakta menarik Pekanbaru yang harus kamu Tahu.

  1. Kota Pekanbaru berdiri pada tahun 1784

Pada 23 Juni 1784 kawasan yang awalnya bernama Senapelan II lewat musyawarah Dewan Menteri yang terdiri dari Datuk Empat Suku (Pesisir, Limapuluh, Tanah Datar dan Kampar) berganti nama menjadi Pekanbaru yang bermakna pasar atau kawasan dagang baru.

Pekanbaru pernah menjadi bagian distrik dari Kesultanan Siak. Namun pada 1931, Pekanbaru dimasukkan ke dalam wilayah Kampar Kiri yang dikepalai oleh seorang controleur yang berkedudukan di Pekanbaru, kemudian menjadi ibu kota Onderafdeling Kampar Kiri sampai 1942. Setelah pendudukan Jepang pada 8 Maret 1942, Pekanbaru dikepalai oleh seorang gubernur militer yang disebut gokung.



  1. Pekanbaru memiliki banyak anak sungai

Kota Pekanbaru dibelah oleh Sungai Siak yang mengalir dari barat ke timur. Memiliki beberapa anak sungai antara lain : Sungai Umban Sari, Air Hitam, Siban, Setukul, Pengambang, Ukui, Sago, Senapelan, Limau, Tampan dan Sungai Sail.

Sungai Siak juga merupakan jalur perhubungan lalu lintas perekonomian rakyat pedalaman ke kota serta dari daerah lainnya.

  1. Masjid Raya menjadi masjid tertua di Pekanbaru

Masjid Raya Pekanbaru atau Masjid Senapelan Pekanbaru merupakan salah satu masjid tertua di Riau, bahkan di Indonesia. Masjid ini dibangun oleh Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah, sebagai sultan keempat dari Kerajaan Siak Sri Indrapura, pada abad ke-18, tepatnya pada 1762. Pembangunannya diteruskan pada masa Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzam Syah sebagai sultan kelima dari Kerajaan Siak Sri Indrapura

Masjid ini mengalami beberapa renovasi. Renovasi terakhir terjadi pada 1940, yang ditambahkan sebuah pintu gerbang masjid yang menghadap ke arah timur. 

Dengan memertimbangkan masih adanya peninggalan sejarah dan budaya yang tersisa, Tim Ahli Cagar Budaya Nasional dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayan merekomendasikan untuk mengubah statusnya dari Bangunan Cagar Budaya menjadi Struktur Cagar Budaya, melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 209/M/2017 tentang Status Bangunan Cagar Budaya Masjid Raya Pekanbaru pada 3 Agustus 2017.

  1. Menjadi Ibukota Provinsi Riau 

Dengan pertimbangan letak geografis yang berada di tengah Provinsi Riau dan kondisi keamanan yang berangsur pulih, Ibukota Provinsi Riau yang semula berada di Tanjung Pinang kemudian dipindahkan ke Pekanbaru dengan ketetapan Kepmendagri Desember 52/I/44-25. Pada 20 Januari 1959 Kota Pekanbaru resmi menjadi ibukota Provinsi Riau.

  1. Perpustakaan Soeman HS menjadi perpustakaan terbesar di Riau

Perpustakaan Soeman HS adalah salah satu perpustakaan dan penyimpanan arsip nasional yang berstatus perpustakaan provinsi. Perpustakaan ini adalah yang terbesar di Riau dan salah satu yang terbesar di Indonesia. Perpustakan Soeman HS berlokasi di tengah kota, tepatnya di Jalan Sudirman.

Perpustakaan berlantai 6 ini diresmikan oleh Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla pada 2008. Selain menjadi ruang baca, perpustakaan ini juga sekaligus menjadi ruang publik bagi masyarakat. Desainnya unik terinspirasi dari alas baca Al Quran sekilas juga mirip dengan buku yang sedang terbuka.

Selain bangunannya yang megah dan unik, Perpustakaan Soeman HS juga menyimpan sejumlah literatur terkait Melayu yang cukup lengkap. Nama perpustakaan itu bertujuan untuk mengenang jasa pujangga asal Riau keturunan Tapanuli, yaitu Soeman Hasibuan. Perpustakaan Soeman HS termasuk salah satu ikon baru pariwisata Kota Pekanbaru.

  1. Memiliki sejumlah destinasi wisata menarik

Ada sejumlah destinasi wisata menarik di Kota Pekanbaru. Salah satunya adalah Balai Adat Melayu Riau yang terletak di Jalan Diponegoro. Bangunan ini terdiri dari dua lantai, di lantai atasnya terpampang beberapa ungkapan adat dan pasal-pasal Gurindam Dua Belas karya Raja Ali Haji sastrawan keturunan Bugis.

Di Jalan Sudirman juga terdapat Gedung Taman Budaya Riau yang berfungsi sebagai tempat pergelaran berbagai kegiatan budaya dan seni Melayu Riau dan kegiatan-kegiatan lainnya.  Bersebelahan dengan gedung ini terdapat Museum Sang Nila Utama, merupakan museum daerah Riau yang memiliki berbagai koleksi benda bersejarah, seni, dan budaya.

Selanjutnya, Anjung Seni Idrus Tintin, salah satu ikon budaya di Kota Pekanbaru, merupakan bangunan dengan arsitektur tradisional, menggunakan nama seorang seniman Riau, Idrus Tintin. Lalu ada Taman Wisata Alam Mayang. Meski berada di daerah perkotaan, tempat wisata ini konsepnya berupa taman hijau terbuka dan dilengkapi berbagai wahana yang mengasyikkan. Ada taman, kolam ikan, flying fox, kolam pemancingan, sepeda air, bumper cars, dan kereta safari.

Ada juga Desa Wisata Okura yang ditetapkan sebagai desa wisata sejak 2010. Namun, namanya baru mulai dikenal luas dalam beberapa tahun terakhir. Desa ini unik karena masih dihuni oleh suku asli, yaitu suku Melayu Riau. Desa Wisata Okura dikenal sebagai kawasan pertanian. Hal ini terlihat dari hamparan sawah yang luas dan subur. Anda pun dapat berjalan menyusuri alam pedesaan sembari menikmati segarnya udara.

  1. Pusat perkembangan Budaya Melayu

Kota Pekanbaru merupakan simpul segitiga pertumbuhan ekonomi sekaligus pusat perkembangan Budaya Melayu. Dengan posisi sampul segitiga antara Indonesia, Malaysia dan Singapura, Pekanbaru tumbuh menjadi kota modern sekaligus pusat perdagangan, pendidikan dan Kebudayaan Melayu.