RIAU ONLINE, TELUK KUANTAN- Sudah empat bulan lamanya Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) yang ditunggu ribuan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Kuansing tidak juga kunjung cair.
Sekda Kuansing Dedy Sambudi yang dikonfirmasi RIAUONLINE.CO.ID, Rabu, 6 April kemarin memilih bungkam. Pesan WhatsApp yang dikirim RIAUONLINE.CO.ID hingga kini belum ada balasan.
Kepala Bagian Organisasi, Setda Kuansing, Yunita Tresia saat ditanya mengapa Mendagri belum juga mengeluarkan rekomendasi untuk TPP mengatakan, bahwa proses mendapatkan rekom dari Mendagri memang tidak segampang itu.
Ada beberapa proses yang dilalui mulai dari Biro Organisasi dan Tata Laksana (Ortala) Mendagri, kemudian ke Keuangan Daerah (Keuda) Mendagri, selanjutnya bahan akan disampaikan ke Kemenkeu dan balik lagi ke Kemendagri baru turun rekom disampaikan kepada Kepala daerah.
"Target kita dua atau tiga minggu jelang lebaran ini bisa segera turun rekom," kata Yunita dihubungi RIAUONLINE.CO.ID, Rabu, 6 April 2022.
Kabar belum turunnya rekom dari mendagri untuk TPP ini karena ada evaluasi dari Mendagri terkait pembayaran tunjangan guru daerah terpencil yag diambil dari dana TPP.
"Itu masalah kode rekening tidak ada masalah. Kode rekening tunjangan guru terpencil ini tidak boleh kode rekening TPP, harus dipindahkan, kan sudah di eksekusi BPKAD, jadi tidak ada masalah," kata Yunita.
Mengapa tidak boleh melalui rekening TPP dibayarkan, disampaikan Yunita, karena memang di Perbup tidak ada mengakomodir soal tunjangan guru terpencil. "Ya sudah cair tiga bulan, kemarin mungkin di rekening TPP diambilkan, cuma Mendagri melakukan evaluasi itu tidak boleh lagi," katanya.