Asia Pacific Resources International Limited (APRIL Group) menggelontorkan dana Rp33,4 triliun untuk investasi pabrik kertas kemasan (paper board) di Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau.
(Haslinda/ RIAUONLINE)
RIAUONLINE, PEKANBARU - Asia Pacific Resources International Limited (APRIL Group) menggelontorkan dana Rp33,4 triliun untuk investasi pabrik kertas kemasan (paper board) di Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau.
Direktur Utama PT Riau Andalan Pulp and Paper, unit usaha APRIL Group, Sihol Aritonang mengatakan investasi ini merupakan tahap baru dalam perkembangan usaha APRIL di Riau, sekaligus mencerminkan komitmen perusahaan untuk melanjutkan investasi jangka panjang di Provinsi Riau.
“Ini adalah investasi terbesar APRIL sejak didirikan hampir 30 tahun lalu. Diversifikasi produk ini memperkuat komitmen kami untuk mengembangkan bisnis secara berkelanjutan seiring dengan komitmen keberlanjutan perusahaan dan visi APRIL2030," ujarnya saat peninjauan tahap awal investasi di Pangkalan Kerinci, Riau, Selasa (29/3/2022).
Dikatakan Aritonang, fasilitas ini nantinya memberikan multiplier effect yang signifikan berupa pembukaan peluang kerja bagi lebih dari 4.000 tenaga kerja dalam tahap konstruksi, dan menyerap hingga 1.000 lapangan kerja baru setelah beroperasi secara penuh.
"Seiring dengan makin gencarnya upaya global untuk mengurangi penggunaan plastik, polyester dan material berbahan dasar fosil. Permintaan produk yang dapat didaur ulang dan mudah terurai, mulai dari kemasan hingga fesyen didorong oleh preferensi konsumen yang melakuan pembelian secara e-retail atau online, terutama di pasar dengan pertumbuhan besar seperti China, Indonesia, India, dan Vietnam," jelasnya.
Seperti diketahui, November 2020 APRIL meluncurkan komitmen APRIL2030 yang bertujuan memberikan dampak positif kepada iklim, alam, dan masyarakat sembari tetap tumbuh menjadi perusahaan yang senantiasa memperhatikan aspek keberlanjutan dalam satu dekade kedepan.
Permintaan global terhadap produk kertas kemasan sendiri diperkirakan akan meningkat 3% tahun ini, didorong oleh meningkatnya produksi makanan seiring dengan pertumbuhan populasi dan perubahan gaya hidup yang banyak melibatkan individualpackaging dan food delivery.
Tak hanya itu, APRIL menjamin pasokan bahan baku serat 100% berasal dari hutan tanaman industri (HTI) yang terbarukan. Pasokan tambahan seluruhnya berasal dari rantai pasokan yang ada. APRIL juga membukukan peningkatan 40% yield serat selama lima tahun terakhir dari hutan tanaman yang ada sembari menjalankan komitmen alokasi danaUS$1 per ton serat kayu yang dihasilkan untuk kegiatan konservasi pada tingkat lanskap.