RIAU ONLINE, PEKANBARU - Wakil Ketua DPRD Riau, Agung Nugroho, melakukan sidak penyaluran bio solar di SPBU Harapan Raya. Ia khawatir kelangkaan bio solar jadi strategi Pertamina untuk menghapus bio solar.
Agung mendesak agar solar tetap tersedia dan digunakan masyarakat. Ia juga akan mendorong Pemprov Riau membuat regulasi terbaru terkait penyaluran bio solar.
"Harus ada solusi dari pemerintah agar misalnya kendaraan mewah tak mengonsumsi BBM subsidi. Terus solusi dari Pertamina, kuota pertahun ini bisa dipindahkan ke tempat lain, mana yang habis bisa diisi lebih dulu," terang Agung, Selasa, 15 Maret 2022.
Dengan demikian, diharapkan kemacetan pengguna bio solar tak mengganggu aktivitas kendaraan lain.
"Banyak antrean dan kekosongan dari SPBU di Pekanbaru khususnya di jalan lintas. Sehingga para pemilik kendaraan beralih dari tempat biasanya, dan mencari tempat yang bio solarnya dianggap tersedia," jelasnya.
Politikus Demokrat itu mengaku mendapatkan pengguna bio solar yang biasanya beraktivitas pukul delapan sekarang jadi pukul 12 karena mengantre mendapatkan bio solar.
"Ini antreannya bahkan sampai 3-4 jam lamanya. Kalau di SPBU Harapan Raya ini antreannya selama 30-40 menit," ujar Agung.
Sebab itu, Agung meminta Pertamina dalam waktu dekat menyampaikan solusi terkait penyaluran bio solar dan bagaimana menambah kuota untuk Riau.
"Ini penting karena perbedaan bio solar dan dexlite ini Rp 8.400 sendiri. Makanya dalam waktu dekat kami akan menyurati Komisi VII DPR RI dan berkunjung ke sana rapat untuk rapat. Harapannya ada penambahan dari DBH Migas terkait kuota untuk Riau," pungkasnya.