RIAU ONLINE, PPEKANBARU - Antrean panjang terjadi di beberapa titik di SPBU di Riau. Antrean kendaraan disebabkan kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis biosolar.
Seperti di SPBU Jalan SM Amin dan di SPBU Jalan Soekarno-Hatta, Pekanbaru.
Menanggapi hal itu, Anggota Komisi III DPRD Riau, Sugeng Pranoto menyampaikan pemerintah melalui PT Pertamina harus mengeluarkan kebijakan dan regulasi soal penggunaan biosolar.
"Misalnya, mobil pribadi di atas 2000 CC tak boleh membeli biosolar di SPBU, kecuali truk dan bus karena bersifat kendaraan umum," katanya saat dihubungi riauonline.co.id, Jumat, 4 Maret 2022.
Menurutnya, tidak bijak jika kalangan menengah ke atas yang mampu membeli mobil di atas 2000 CC menggunakan biosolar. Mereka, tuturnya, seharusnya menggunakan Dexlite atau Pertamina Dex.
"Masalahnya kan nanti kalangan menengah ke atas ini yang ramai-ramai pindah menggunakan biosolar. Mereka malah merebut hak orang-orang yang memang layak memakai biosolar dengan harga subsidi itu," terang Sugeng.
Politikus PDI Perjuangan itu mengatakan kenaikan harga terhadap Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite membuat warga beramai-ramai beralih ke biosolar.
"Soal kelangkaan biosolar, biasanya kan pemerintah mengevaluasi per tiga bulan. Sekiranya terjadi ketidakseimbangan nanti pemerintah membuat regulasi baru mengenai harga minyak ini. Harapannya begitu," tuturnya.
Sebagai informasi, di Provinsi Riau, harga Pertamax Turbo sebelumnya Rp 12.000 naik menjadi Rp 14.000, lalu Pertamina Dex Rp 11.050 naik menjadi Rp 12.700. Sedangkan untuk Dexlite yang sebelumnya Rp 9.500 sekarang menjadi Rp 12.600.