Ketua Panitia Khusus (Pansus) Ranperda Penyertaan Modal ke PT Bank Riau Kepri dan PT Penjaminan Kredit Daerah (Jamkrida), Markarius Anwar
(SIGIT/RIAUONLINE)
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Mahasiswi UIN Suska Riau, AAF yang kedapatan mesum saat mengikuti kuliah daring via aplikasi Zoom menjadi perbincangan publik.
Anggota Komisi I DPRD Riau, Markarius Anwar, mengatakan perlunya pendidikan dari instansi pendidikan terkait yang artinya UIN Suska Riau.
"Apalagi kejadiannya lewat Zoom kuliah umum begitu, itukan resmi. Harus ada tindakan tegas dari kampus agar bisa memperbaiki civitas akademika yang tercoreng," tegasnya, Rabu, 2 Maret 2022.
Selain itu, ia meminta Kominfo Riau untuk bersosialisasi dan mengedukasi cara-cara yang baik dan benar dalam bersosial media. Kominfo, menurutnya, berada di ranah yang lebih ke urusan teknis.
"Memang ini bukan cuma urusan Kominfo, karena pemerintah tak bisa mengontrol, melainkan kalau sudah kejadian baru ditarik," jelas Markarius.
Ketua Fraksi PKS DPRD RIAU itu juga menyoroti pentingnya pembinaan dari keluarga, karena instansi pendidikan saja tidak cukup.
"Kehisupan bermasyarakat di lingkungan sekitar juga perlu diperhatikan. Memang ini dasarnya ya pemahaman agama dan akhlak," ujarnya.
Kemudian, Markarius menilai kian hari pola hidup masyarakat berubah karena pandemi, yakni beralih ke sosial media. Sehingga, lanjutnya, terdapat perubahan sikap hidup seseorang.
"Nah, yang begini banyak yang gagap, ada hal di ruang privasi terbawa ke ruang publik.
Kalau dulu kan tak terekspos ke publik, perlakuan bejat begini ya untuk dirinya sendiri. Tapi hari ini orang menjadi terbuka melakukan kemaksiatan," tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, orang tua AAF pun pasrah dengan sanksi dari UIN Suska Riau atas perbuatan anaknya tersebut. Kendati begitu, pihak UIN Suska Riau belum dapat memastikan sanksi seperti apa yang akan diberikan kepada AAF.