RIAU ONLINE, TELUK KUANTAN-Selain berkurangnya pasokan minyak goreng dari distributor kepada agen, salah satu pengelola swalayan di Kabupaten Kuansing juga mengungkapkan ada distributor menawarkan minyak goreng dengan harga tinggi.
"Tapi kami tolak," kata pimpinan Mandiri Swalayan, Sekedar Sihura saat mengikuti rapat di Dinas Dinas Perdagangan, Perindustrian dan Koperasi UKM Kuansing seperti disampaikan Kadis Perindagkop, Azhar, kemarin.
Sekedar mengungkapkan ada distributor salah satu merk minyak goreng menawarkan dengan harga tinggi.
"Kami tolak karena distributor tersebut menawarkan dengan harga tinggi. Nanti kalau kami jual dengan harga diatas HET pasti kami akan dibuli oleh masyarakat dan izin kami bisa dicabut," kata salah satu pengelola swalayan tersebut seperti disampaikan Azhar sesuai hasil rapat.
Pengelola Mandiri Swalayan tersebut mengakui bahwa pasokan minyak goreng untuk swalayan jauh berkurang dan hal tersebut berdampak terhadap omset swalayan. "Pasokan jauh berkurang," katanya.
Kepala Disperindagkop Kuansing, Azhar akan melakukan koordinasi dengan Provinsi serta Bulog untuk mempertanyakan kepada pihak Wilmar sebagai perusahaan yang ditunjuk pemerintah dalam mendistribusikan minyak goreng dari sawit.
Harga minyak goreng sendiri diatur melalui Permendag Nomor 6 Tahun 2022 Tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) dengan rincian minyak goreng curah Rp 11.500 perliter, kemasan sederhana Rp 13.500 perliter, kemasan premium Rp 14.000 perliter.