Minyak Goreng Langka, Pasokan untuk Kuansing Diduga Dipangkas Distributor

Dinas-Kopindag-Kuansing2.jpg
(Robi Susanto/Riau online)

RIAU ONLINE, TELUK KUANTAN-Pasokan minyak goreng diduga dipangkas distributor. Dari kebutuhan 640 ton per bulan distributor hanya mengirim 75 ton. Pengiriman terakhir dilakukan pada Januari 2022 lalu.


"Sudah langka sejak awal Februari 2022 kemarin," kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kuansing, Azhar dihubungi RIAUONLINE.CO.ID, Selasa, 22 Februari 2022.

Terkait kelangkaan minyak goreng, Azhar pun tidak mau berspekulasi apakah ada dugaan penimbunan dilakukan oleh distributor kepada agen. "Itu yang belum jelas," kata Azhar.

Pasokan minyak goreng kata dia berasal dari dua daerah pertama dari Pekanbaru dan dari Sumatera Barat. "Pasokan kita banyaknya dari Pekanbaru," katanya.


Namun sejak awal Februari lalu pasokan minyak goreng tidak lagi masuk untuk Kuansing, sehingga terjadi keresahan di tengah masyarakat.

Menyikapi terjadinya kelangkaan minyak goreng, Kepala Dinas Koperasi UKM Perdagangan dan Perindustrian Kuansing telah memanggil beberapa pelaku usaha untuk menggelar rapat bertempat di Dinas Kopdagrin, Senin, 21 Februari 2022 kemarin.

Dari hasil rapat tersebut terungkap kelangkaan minyak goreng karena berkurangnya pasokan minyak goreng dari distributor kepada agen.


"Seperti disampaikan salah satu agen kontraknya 420 ton tapi yang datangnya hanya 75 ton, itupun Januari lalu dan awal Februari 2022 tidak masuk lagi," katanya.


Pengusaha ritel modern di Kuansing mengakui pasokan minyak goreng jauh berkurang. Kalaupun ada Distributor menawarkan dengan harga yang cukup tinggi.

Padahal untuk harga minyak goreng sendiri diatur melalui Permendag Nomor 6 Tahun 2022 tentang penetapan harga eceran tertinggi minyak goreng sawit, dengan rincian migor curah sebesar Rp 11.500/liter, kemasan sederhana Rp. 13.500/liter dan kemasan premium Rp.14.000/liter.