Kebun Tidak Terawat Penyebab Porsi yang Diterima KUD Prima Sehati Kecil

kebun-sawit8.jpg
(detik.com)

RIAU ONLINE, TELUK KUANTAN-Ketua Koperasi Unit Desa (KUD) Prima Sehati, Yasrizon beberkan porsi yang diterima anggota KUD Prima Sehati.

Penerimaan kecil karena kebun yang berada di Desa Sungai Besar dan Sungai Besar Hilir, Kecamatan Pucuk Rantau tidak terawat oleh PT Tri Bakti Sarimas (TBS) selaku bapak angkat.

"Dulu ditanam selama perawatan oleh PT TBS tidak terawat," ujar Yasrizon yang terpilih menjadi Ketua KUD Prima Sehati sejak pertengahan tahun 2019 lalu ditemui RIAUONLINE.CO.ID saat acara Musrenbang RKPD di kantor Camat Pucuk Rantau, Rabu, 9 Februari 2022.


Menurut Yasrizon kecilnya porsi yang diterima anggota salahsatu penyebabnya adalah selain tanaman sawit yang tidak merata, kondisi kebun ditumbuhi semak belukar."Tanaman tidak merata itu yang jadi kendala penyebab porsi diterima anggota kecil," kata Dia.

Dikatakan Yasrizon, sejak hutang lunas dan kebun diserahkan PT TBS pada Agustus 2020 lalu kini KUD Prima Sehati mulai berangsur-angsur memperbaiki kebun tersebut.


Namun kendala sekarang muncul lanjut Dia, karena jalan menuju kebun plasma ini banyak yang rusak dan tidak bisa dilalui. "Kondisi kebun semak karena tidak terawat PT TBS, tanaman sawit dilindungi semak," katanya.

Disampaikan Yasrizon, kini hanya ada dua plasma yang dikelola KUD Prima Sehati. Keduanya merupakan plasma IV dan plasma V berada di dua desa di Sungai Besar dan Sungai Besar Hilir.

"Sekarang hanya dua plasma yang kita kelola luasnya sekitar 2.100 hektar berada di plasma IV dan plasma V Sungai Besar dan Sungai Besar Hilir," kata Yasrizon.

Seperti di plasma V dari luas kebun 800 hektar hanya 400 ha yang produksi. Begitu juga plasma IV hanya sebagian yang produksi karena kondisi kebun tidak terawat. "Plasman V ini hanya sekitar 120-150 ton hasilnya," katanya.

Meskipun kebun tidak terawat namun petani yang tergabung di KUD Prima Sehati tetap bayar biaya operasional penuh ke pihak perusahaan. "Tidak sedikitpun ada pemotongan," katanya.

PT TBS melalui Kabag Humas, Ravi mengatakan, memang perawatan yang dilakukan waktu itu kurang maksimal karena sat itu terjadi masa transisi di KUD Prima Sehati.

"Kalau dirawat dirawat, tapi kurang maksimal," ujar Ravi, Jumat 11 Februari 2022 siang.