RIAU ONLINE, PEKANBARU-Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen untuk tingkat SMP masih terus berlanjut. Meski ada peserta didik yang terkonfirmasi Covid-19, hal itu tidak menjadi patokan pengurangan durasi belajar di seluruh sekolah.
"Untuk keseluruhan kebijakan dalam sebuah kota, itu belum. Dengan satu kasus, tidak mungkin kita ambil kebijakan. Tapi yang jelas, itu tetap menjadi perhatian," tegasnya Wali Kota Pekanbaru, Firdaus, Kamis 10 Februari 2022.
Menurutnya, tindakan cukup dilakukan terhadap sekolah yang bersangkutan. Firdaus juga meminta tim Satgas Covid-19 memetakan sumber penyebaran virus tersebut.
Satgas Covid-19 diminta agar menelusuri sumber penyebaran. Apakah pelajar tersebut tertular dari klaster keluarga atau di lingkungan lainnya.
"Kita harus petakan lagi, ini terpapar dari mana. Kalau dia klaster keluarga juga, keluarganya dari mana. Apakah ada anggota keluarganya bekerja di luar kota atau di mana," ujarnya.
Menurutnya, sekolah yang siswanya terpapar Covid-19 menghentikan PTM selama tiga hari. Firdaus pun mendorong Dinas pendidikan bisa memastikan penerapan protokol kesehatan secara ketat dilakukan saat PTM berlangsung.
"Ini menjadi perhatian kita. Kita juga lakukan rapid tes antigen acak ke sekolah-sekolah untuk skrining antisipasi penyebaran Covid-19," paparnya.
Sebelumnya, aktivitas PTM di dua SMP Pekanbaru dihentikan sementara karena ada peserta didik terkonfirmasi positif Covid-19. Kedua sekolah tersebut di antaranya SMP Negeri 1 dan SMP Negeri 18.