Sakit Hati Ponsel Disita, Napi Bayar Rp 80 Juta Bakar Mobil Sipir

mobil-dinas-lapar-dibakar.jpg
(istimewa)

RIAU ONLINEPEKANBARU-Riko Silalahi rela menggelontorkan uang Rp 80 juta untuk upah melakukan teror bom molotov ke Mobil Dinas Kepala Pengamanan Lembaga Permasyarakatan (KPLP) Pekanbaru, Kamis, 20 Januari 2022 sekitar pukul 04.41 WIB. 

Napi riko nekat melakukan aksi teror tersebut karena sakit hati dengan KPLP LP Pekanbaru, Effendi Purba yang saat razia menyita ponsel miliknya.

 

"Sakit hati hp nya diambil, Napi atas nama RS ini menyuruh orang lain untuk melakukan teror bom molotov dan memberikan upah Rp 80 Juta kepada rekannya Boy," ujar Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto, Selasa, 25 Januari 2022.

 

 

Kombes Narto juga mengatakan, uang tersebut diberikan kepada Febri Saputra Rp 5 juta dan ke Boy Handoko Rp 75 Juta. 

 

"Riko mentransfer uang di dalam Lapas kepada Boy sebelum eksekusi Rp 18 Juta. Setelah mobil terbakar dan tugas selesai, Riko kembali mentransfer uang Rp 57 juta kepada Boy Handoko," terang Narto. 



 

Narto juga menjelaskan, Napi Riko Silalahi menggunakan telpon seluler dari dalam lapas untuk menghubungi Boy Handoko melakukan aksi teror bom molotov tersebut. 

 

 

 

"Polda Riau berhasil mengungkap kejadian ini setelah memeriksa sejumlah saksi dan rekaman video cctv serta oleh tkp dan diketahui pelaku yang ternyata ada 9 orang, dan memiliki peran mereka masing-masing," pungkasnya.