Staf Khusus Erick Thohir, Arya Sinulingga mendorong perluasan penjualan produk UMKM Rumah BUMN melalui gerai minimarket ritel yang dimiliki oleh BUMN di Dumai, Sabtu, 8Januari 2022/DEFRI CANDRA /Riau Online
(DEFRI CANDRA /Riau Online)
RIAUONLINE, PEKANBARU-Menteri BUMN, Erick Thohir mendirikan Rumah BUMN sebagai sarana melatih para pengusaha UMKM untuk mengembangkan usahanya. Pelatihan yang diberikan beragam mulai dari pemasaran hingga pendampingan produksi.
Hingga saat ini Rumah BUMN Dumai telah membina sebanyak 717 UMKM yang terdiri dari UMKM binaan yang bergerak di bidang pengolahan makanan, tata busana hingga kerajinan.
Rumah BUMN Dumai berhasil membawa 85 persen UMKM naik kelas menjadi UMKM Go Digital.
Melalui Staf Khusus Erick Thohir, Arya Sinulingga mendorong perluasan penjualan produk UMKM Rumah BUMN melalui gerai minimarket ritel yang dimiliki oleh BUMN.
Inisiasi ini akan direalisasikan selama 1 bulan dan akan menjadi contoh untuk Rumah BUMN di wilayah lain di Indonesia. Hal ini disampaikan saat kunjungan yang dilakukan ke Rumah BUMN binaan Pertamina di Dumai.
“Ini kan UMKM binaan Pertamina, produk-produk hasil UMKM ini nantinya bisa masuk ke Bright Mart milik Pertamina, kalau udah masuk kan jualannya bisa difasilitasi oleh Pertamina. Khusus untuk UMKM Dumai,"ujar Arya dalam keterangannya, Sabtu, 8 Januari 2022.
Arya juga menyampaikan bahwa Erick Thohir ingin Ibupreneur yang tergabung di Rumah BUMN ini agar usahanya bisa makin naik kelas lewat Rumah BUMN.
"Semua Ibu UMKM akan dibantu pengurusan PIRT, supaya bisa pasarnya lebih luas dan pinjamannya lebih baik lagi," terangnya.
Dukungan yang diberikan Rumah BUMN kepada UMKM binaan rupanya menarik perhatian UMKM lainnya di Dumai.
Salah satunya Rahmat sebagai pemilik usaha kerajinan tangan “Lana Gift” yang telah dikenal di kancah Nasional untuk karya string art menggunakan benang.
“Karya saya sudah dipesan di banyak kota secara Nasional, paling banyak di Jawa. Terutama untuk string art yang saya kerjakan banyak dipesan oleh pejabat dan publik figure Nasional” cerita Rahmat.
Dengan omzet bisa mencapai 30-40 juta Rupiah dalam satu bulan, Rahmat tertarik untuk memperluas pasarnya melalui Rumah BUMN. Saat ini Rahmat fokus berjualan melalui media sosial.
"Lewat perluasan jumlah Rumah BUMN bisa memberikan dampak positif lebih besar lagi ke UMKM Kota Dumai," pungkas Arya.