Aliansi Masyarakat Peduli Pendidikan (AMPP) melakukan aksi unjuk rasa di halaman Kantor DPRD Kota Pekanbaru.
(muthi/RIAUONLINE)
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Aliansi Masyarakat Peduli Pendidikan (AMPP) melakukan aksi unjuk rasa di halaman Kantor DPRD Kota Pekanbaru. Turut serta juga wali murid dan para pelajar yang duduk di SDN 01 Kota Pekanbaru, Senin, 3 Januari 2022.
“Pembangunan pasar yang sekarang ini tidak berguna, karena pembangunan yang lama tidak terpakai. Jadi pembangunan sia-sia. Mari gunakan akal sehat pak wali,” kata salah seorang wali murid, Mardiani.
Mardiani menjelaskan, ia tidak menolak pembangunan yang ada di Kota Pekanbaru. Ia siap jika ada pembangunan apapun, hanya saja jangan menggunakan anggaran untuk hal yang sia-sia.
SDN 01 yang akan dialihfungsikan menjadi pasar tersebut, menurut Mardiani adalah SD yang bersejarah di Kota Pekanbaru. SDN 01 sudah berdiri 65 tahun.
“Sementara pembangunan pasar yang sudah dilaksanakan terlebih dahulu yang sudah membongkar bangunan SD lama, itu sia-sia. Karna itu, kami meminta, jangan lakukan lagi kedzoliman ini,” ujarnya.
Lebih lanjut, Mardiani meminta agar Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru jangan lagi melakukan alih fungsi bangunan SDN 01 ini. Jangan hanya mementingkan kaum kapitalis.
“Kedzoliman kedua kali, masyarakat bergerak. Jadi tidak ada lagi kedzaliman untuk kami rakyat. Jangan hanya mementingkan kaum kapitalis. Kaum pemodal saja. Sekarang ini masa pandemi, bukan waktunya bapak wali kota melakukan pembangunan pasar,” pungkasnya.
Diketahui, Aliansi Masyarakat Peduli Pendidikan (AMPP) melakukan aksi unjuk rasa dihalaman Kantor DPRD Kota Pekanbaru.
Pantaun RIAUONLINE.CO.ID, tidak hanya AMPP, turut serta juga wali murid dan para pelajar yang duduk di SDN 01 Kota Pekanbaru.
Puluhan massa ini menyerukan agar Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru membatalkan wacana alih fungsi SDN 01 yang berada di Jalan Ahmad Yani untuk dijadikan pasar.
Para pelajar ini membawa spanduk yang bertuliskan 'angan jual sekolah kami. Katanya kota madani, kok mada', 'Aliansi masyarakat peduli pendidikan, tamaknya & rakusnya penguasa. Katanya Madani. Bacot!!', 'Kami ingin sekolah, pak'.